REPUBLIKA.CO.ID, RABAT - Dalam tradisi Timur Tengah dan kebanyakan bagian dunia lain, idealnya adalah kaum lelaki yang berinisiatif melamar perempuan. Di Maroko, tradisi itu mulai bergeser.
Naeema Al-Mansouri misalnya. Dia memutuskan untuk melamar tunangannya setelah sekian lama berpacaran. Naeema merasa pantas untuk melamar tunangannya lantaran ia merasa sudah siap untuk menjadi istri yang baik.
"Waktu itu kami tengah menghadiri acara pernikahan. Aku lalu bertemu calon ibu mertua. Aku pun mengutarakan niatku padanya," papar Naeema seperti dikutip alarabiya.net, Rabu (21/12).
Calon ibu mertuanya, lanjut dia, setuju dengan pinangan itu. Ia mengatakan menyukainya dan tak ada masalah dengan pernikahan. Ia pun akan memutuskan hari dimana pertemuan resmi dapat dilakukan.
"Dia suka padaku. Dia mengatakan setuju asalkan hidup dengan ibunya. Sebab, ia merasa kesepian jika kami tinggal jauh dari dia. Saya setuju dan sekarang dia seperti seorang ibu bagiku," ujar Naeema bahagia.
Hend, 30 tahun, mengaku nekad melamar suaminya. "Aku katakan padanya agar mau menikahiku. Aku bawa seikat bunga untuk memuluskan niatku," kata dia sembari tersenyum.
Hend menambahkan suaminya itu sempat terkejut. Sebab, suaminya waktu itu belum resmi bercerai dengan istri pertamanya.
*Bersambung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar