Minggu, 25 Desember 2011

Apa Harus Putus Dulu

ku sampaikan kata pengantarku sebelumku ku jelaskan semua
ku tak mau engkau salah rasa dan kaupun salah rasa padaku,,,

semua rasa air jadi tawar tanpa dirimu
jangan patahkan seleraku bisa hilang felling ku padamu
bila kau slalu meragukanku
dan tak pernah yakin pada ku
padahal kita dah senyawa dan sejiwa

apa harus putus dlu biar kau yakin padaku
bahwacintaku tanpa siasat
bilapun putus ku pasti menangis
pasti aku nangis daraaaaahhh....

apa harus putus dlu biar kau tau rasa,
tanpa diriku harimu kan kosong
maka dari itu cintai aku yakini aku pasti setia...


melly

Pagi Tanpa Mamah

Pagi ini di Bekasi. Udara dingin diam-diam menyelinap masuk ke kamarku yang kecil.
Disini, di kamar yang berukuran 3 X 2,5m ini aku mulai menulis kisahku pagi ini.


tiba-tiba aku kangen dengan mamahku,,, mamah yang setiap pagiku membangunkanku, dengan repotnya menyiapkan sarapan, tapi saat ini aku mengerjakannya dengan sediri tanpa...


baru terasa apa yang dilakukan mamah selama ini ternyata sungguh berat dan butuh perjuangan,,,


aku tau ini hanya sementara, dikarenakan mamah papahku harus berangkat mengunjungi cucunya yang sudah setahun tidak dilihatnya hanya by phone saja mereka berkomunikasi,,
sebenarnya aku sangat sekali ingin ikut bersamanya tapii tuntutan kuliahku dan mengajar sehingga tidak bisa meninggalkan semua itu,,


pagi ini tanpa mamahku,,,,
banyak yang ingin aku sampaikan kepadanya,, aku ingin masak bersamanya, ngobrol bersamanya bhkan ingin bergosip bersamanya,,, hehehehe


mamah,,, seandainya engkau ada disini,, aku ingin engkau tau perasaanku sekarang ini,,,
begitu tak jelas bagaimana dan apa bentuknya sekarang,


begitu abstrak,,, tak terlihat,,,


tapii aku yakin mampu mengendalikan hati ini sampai dengan tujuannya,,,


keep spirit rul,,,

Rabu, 21 Desember 2011

Wanita Maroko Kini Berani Melamar Pria (1)

REPUBLIKA.CO.ID, RABAT - Dalam tradisi Timur Tengah dan kebanyakan bagian dunia lain, idealnya adalah kaum lelaki yang berinisiatif melamar perempuan. Di Maroko, tradisi itu mulai bergeser. Naeema Al-Mansouri misalnya. Dia memutuskan untuk melamar tunangannya setelah sekian lama berpacaran. Naeema merasa pantas untuk melamar tunangannya lantaran ia merasa sudah siap untuk menjadi istri yang baik. "Waktu itu kami tengah menghadiri acara pernikahan. Aku lalu bertemu calon ibu mertua. Aku pun mengutarakan niatku padanya," papar Naeema seperti dikutip alarabiya.net, Rabu (21/12). Calon ibu mertuanya, lanjut dia, setuju dengan pinangan itu. Ia mengatakan menyukainya dan tak ada masalah dengan pernikahan. Ia pun akan memutuskan hari dimana pertemuan resmi dapat dilakukan. "Dia suka padaku. Dia mengatakan setuju asalkan hidup dengan ibunya. Sebab, ia merasa kesepian jika kami tinggal jauh dari dia. Saya setuju dan sekarang dia seperti seorang ibu bagiku," ujar Naeema bahagia. Hend, 30 tahun, mengaku nekad melamar suaminya. "Aku katakan padanya agar mau menikahiku. Aku bawa seikat bunga untuk memuluskan niatku," kata dia sembari tersenyum. Hend menambahkan suaminya itu sempat terkejut. Sebab, suaminya waktu itu belum resmi bercerai dengan istri pertamanya. *Bersambung

Senin, 19 Desember 2011

To'atku pada Orang tuaku

hari ini adalah hari pertama kali aku di semester 3 ini aku tidak masuk kuliah,, terasa bosan sih dikamar, dengan ditemani tugas kuliahku yang menguras otak dan laptop kesayanganku yg setiap saat menemaniku disaat-saat yang aku butuhkan..

yaaa,,, hari inii aku sangat membutuhkan laptop ini dengan cara menuangkan uneg-uneg yang ada di dalam hatiku,, ingin rasanya aku teriak sekencang-kencangnyaa,aaaaahhhhhgggrrrr,,,,tapii tak mungkin aku teriak kencang didalam kamar, bisa-bisa disangka aku orang gila
terkadang aku binggung dengan kehidupanku yang aku jalani sekarang ini,
begitu banyak pilihan sehingga membuat aku menjadi stress tingkat nasional hehehe*lebaayy yaaahh
yaa begitulaah aku mendeskripsikan diriku sekarang ini,,
dengan kesibukanku,, aku bisa menyembunyikan rasa keinginanku,,kawaann,,,keinginanku hanya satu saat ini,, aku ingin menikaah,,,
terlihat kamuflase yaahhh tapii itulaah yang aku inginkan saat ini,,
aku ingin menjaga diri ini agar jauh ari pelanggaran dosa tapi yang jadi persoalaannya adalah dengan siapakah aku menikah???
huh itulahh yang membuat aku semakin stress,,, hehehehe
tapii keinginanku itu terkalahkan dengan ego kedua orang tua ku yang menginginkan aku menyeleaikan S1 terlebih dahulu,,,*pliss dehh mah lama bgt,,,

yaa mungkin itu adalah salah satu dimana aku harus to'at dengan orang tuaku, orang tuaku yang slama ini aku anggap adalah segalanya dalam hidupku,,


Kamis, 03 November 2011

Isteriku Sayang, Aku harap Engkau memilih Satu di antara Dua

Khalifah yang satu ini adalah pemimpin yang kita mimpikan di setiap malam. Sudah lama rakyat Indonesia lelah menanti pemimpin seperti Khalifah Umar bin Abdul Aziz . Betapa taqwa dan zuhud menjadi perhiasan baginya. Sedekah dan sifat darmawan adalah pekerjaannya. Terbetiklah sebuah kisah saat ia telah diangkat menjadi khalifah dan Amirul Mukminin, Umar bin Abdul Aziz langsung mengajukan pilihan kepada Fatimah Sang isteri tercinta.
Umar berkata kepadanya, “Isteriku sayang, aku harap engkau memilih satu di antara dua.”
Fatimah bertanya kepada suaminya, “Memilih apa, kakanda?”
Umar bin Abdul Azz menerangkan, “Memilih antara perhiasan emas berlian yang kau pakai dengan Umar bin Abdul Aziz yang mendampingimu.”
Kata Fatimah, “Demi Allah, Aku tidak memilih pendamping lebih mulia daripadamu, ya Amirul Mukminin. Inilah emas permata dan seluruh perhiasanku.”
Kemudian Khalifah Umar bin Abdul Aziz menerima semua perhiasan itu dan menyerahkannya ke Baitulmal, kas Negara kaum muslimin. Sementara Umar bin Abdul Aziz dan keluarganya makan makanan rakyat biasa, yaitu roti dan garam sedikit.

Keutamaan Istri yang Sholehah

Abdullah bin Amr radhiallahu ‘anhuma meriwayatkan sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Sesungguhnya dunia itu adalah perhiasan2 dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita shalihah.” (HR. Muslim no. 1467)
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada Umar ibnul Khaththab radhiallahu ‘anhu:
“Maukah aku beritakan kepadamu tentang sebaik-baik perbendaharaan seorang lelaki, yaitu istri shalihah yang bila dipandang akan menyenangkannya, bila diperintah akan mentaatinya, dan bila ia pergi si istri ini akan menjaga dirinya.” (HR. Abu Dawud no. 1417)
Berkata Al-Qadhi ‘Iyyadh rahimahullah: “Tatkala Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menerangkan kepada para sahabatnya bahwa tidak berdosa mereka mengumpulkan harta selama mereka menunaikan zakatnya, beliau memandang perlunya memberi kabar gembira kepada mereka dengan menganjurkan mereka kepada apa yang lebih baik dan lebih kekal yaitu istri yang shalihah yang cantik (lahir batinnya) karena ia akan selalu bersamamu menemanimu.
“Bila engkau pandang menyenangkanmu, ia tunaikan kebutuhanmu bila engkau membutuhkannya. Engkau dapat bermusyawarah dengannya dalam perkara yang dapat membantumu dan ia akan menjaga rahasiamu. Engkau dapat meminta bantuannya dalam keperluan-keperluanmu, ia mentaati perintahmu dan bila engkau meninggalkannya ia akan menjaga hartamu dan memelihara/mengasuh anak-anakmu.”
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah pula bersabda:
“Empat perkara termasuk dari kebahagiaan, yaitu wanita (istri) yang shalihah, tempat tinggal yang luas/ lapang, tetangga yang shalih, dan tunggangan (kendaraan) yang nyaman. Dan empat perkara yang merupakan kesengsaraan yaitu tetangga yang jelek, istri yang jelek (tidak shalihah), kendaraan yang tidak nyaman, dan tempat tinggal yang sempit.” (HR. Ibnu Hibban)
Ketika Umar ibnul Khaththab radhiallahu ‘anhu bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Wahai Rasulullah, harta apakah yang sebaiknya kita miliki?”
Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab:
“Hendaklah salah seorang dari kalian memiliki hati yang bersyukur, lisan yang senantiasa berdzikir dan istri mukminah yang akan menolongmu dalam perkara akhirat.” (HR. Ibnu Majah no. 1856)
Cukuplah kemuliaan dan keutamaan bagi wanita shalihah dengan anjuran Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bagi lelaki yang ingin menikah untuk mengutamakannya dari yang selainnya.
Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Wanita itu dinikahi karena empat perkara yaitu karena hartanya, karena keturunannya, karena kecantikannya, dan karena agamanya. Maka pilihlah olehmu wanita yang punya agama, engkau akan beruntung.”

Nasihat Wanita yang Aduannya Di Dengar oleh Allah

Wanita Sahabiyah yang fasih dan pandai ini pernah menghentikan perjalanan Amirul Mukminin Umar bin Khattab r.a. Wanita ini bernama Khaulah binti Tsa’labah, ia berkata, “Wahai Umar aku telah mengenalmu sejak namamu dahulu masih Umair (Umar kecil) tatkala engkau berada di pasar Ukazh engkau mengembala kambing dengan tongkatmu, kemudian berlalulah hari demi hari sehingga memiliki nama Amirul Mukminin, maka bertakwalah kepada Allah perihal rakyatmu, ketahuilah barangsiapa yang takut akan siksa Allah maka yang jauh akan menjadi dekat dengannya dan barangsiapa yang takut mati maka dia kan takut kehilangan dan barangsiapa yang yakin akan adanya hisab maka dia takut terhadap Adzab Allah.” Beliau katakan hal itu sementara Amirul Mukminin berdiri sambil menundukkan kepalanya dan mendengar perkataannya.
Akan tetapi Jarud Al Abdi yang menyertai Umar bin Khaththab tidak tahan mengatakan kepada Khaulah, “Engkau telah berbicara banyak kepada Amirul Mukminin wahai wanita.!” Umar kemudian menegurnya, “Biarkan dia…tahukah kamu siapakah dia? Beliau adalah Khaulah yang Allah mendengarkan aduannya dari langit yang ketujuh, maka Umar lebih berhak untuk mendengarkan perkataannya. “
Dalam riwayat lain Umar bin Khaththab berkata, “Demi Allah seandainya beliau tidak menyudahi nasehatnya kepadaku hingga malam hari maka aku tidak akan menyudahinya sehingga beliau selesaikan apa yang dia kehendaki, kecuali jika telah datang waktu shalat maka aku akan mengerjakan shalat kemudian kembali mendengarkannya sehingga selesai keperluannya.”

Malu adalah Iman

Lunturnya sifat malu dalam masyarakat merupakan salah satu parameter degradasi iman. Sebab, rasa malu akan segera menyingkir dengan sendirinya tatkala iman sudah terkikis. Sebagaimana sabda Rasululloh Shallallaahu alaihi wa Sallam, yang artinya: “Malu dan iman saling berpasangan. Bila salah satunya hilang, maka yang lain turut hilang.” (HR Hakim dalam kitab Al-Mustadrak)
Rasululloh Shallallaahu alaihi wa Sallam pernah melewati seorang laki-laki Anshar yang mencela sifat malu saudaranya. Maka Rasululloh Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda, yang artinya: “Tinggalkan dia. Sesungguhnya malu itu sebagian dari iman.”
Dari Abi Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasululloh Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda, yang artinya: “Iman itu ada tujuh puluh bagian. Yang paling tinggi adalah kalimat ‘la ilaha illallah’ dan yang paling rendah adalah menyingkirkan duri di jalan. Dan malu adalah bagian dari iman.” (HR Bukhari)

Menunggu Jawaban Camer…( Lamaranmu Kutolak!! )

Mereka, lelaki dan perempuan yang begitu berkomitmen dengan agamanya.
Melalui ta’aruf yang singkat dan hikmat, mereka memutuskan untuk
melanjutkannya menuju khitbah.
Sang lelaki, sendiri, harus maju menghadapi lelaki lain: ayah sang perempuan.
Dan ini, tantangan yang sesungguhnya. Ia telah melewati deru
pertempuran semasa aktivitasnya di kampus, tetapi pertempuran yang
sekarang amatlah berbeda.
Sang perempuan, tentu saja siap membantunya. Memuluskan langkah mereka
menggenapkan agamanya.
Maka, di suatu pagi, di sebuah rumah, di sebuah ruang tamu, seorang
lelaki muda menghadapi seorang lelaki setengah baya, untuk ‘merebut’
sang perempuan muda, dari sisinya.
“Oh, jadi engkau yang akan melamar itu?” tanya sang setengah baya.
“Iya, Pak,” jawab sang muda.
“Engkau telah mengenalnya dalam-dalam? ” tanya sang setengah baya
sambil menunjuk si perempuan.
“Ya Pak, sangat mengenalnya, ” jawab sang muda, mencoba meyakinkan.
“Lamaranmu kutolak. Berarti engkau telah memacarinya sebelumnya? Tidak
bisa. Aku tidak bisa mengijinkan pernikahan yang diawali dengan model
seperti itu!” balas sang setengah baya.
Si pemuda tergagap, “Enggak kok pak, sebenarnya saya hanya kenal
sekedarnya saja, ketemu saja baru sebulan lalu.”
“Lamaranmu kutolak. Itu serasa ‘membeli kucing dalam karung’ kan, aku
takmau kau akan gampang menceraikannya karena kau tak mengenalnya.
Jangan-jangan kau nggak tahu aku ini siapa?” balas sang setengah baya,
keras.
Ini situasi yang sulit. Sang perempuan muda mencoba membantu sang
lelaki muda. Bisiknya, “Ayah, dia dulu aktivis lho.”
“Kamu dulu aktivis ya?” tanya sang setengah baya.
“Ya Pak, saya dulu sering memimpin aksi demonstrasi anti Orba di
Kampus,” jawab sang muda, percaya diri.
“Lamaranmu kutolak. Nanti kalau kamu lagi kecewa dan marah sama
istrimu, kamu bakal mengerahkan rombongan teman-temanmu untuk mendemo
rumahku ini kan?”
“Anu Pak, nggak kok. Wong dulu demonya juga cuma kecil-kecilan. Banyak
yang nggak datang kalau saya suruh berangkat.”
“Lamaranmu kutolak. Lha wong kamu ngatur temanmu saja nggak bisa, kok
mau ngatur keluargamu?”
Sang perempuan membisik lagi, membantu, “Ayah, dia pinter lho.”
“Kamu lulusan mana?”
“Saya lulusan Teknik Elektro UGM Pak. UGM itu salah satu kampus
terbaik di Indonesia lho Pak.”
“Lamaranmu kutolak. Kamu sedang menghina saya yang cuma lulusan STM
ini tho? Menganggap saya bodoh kan?”
“Enggak kok Pak. Wong saya juga nggak pinter-pinter amat Pak. Lulusnya
saja tujuh tahun, IPnya juga cuma dua koma Pak.”
“Lha lamaranmu ya kutolak. Kamu saja bego gitu gimana bisa mendidik
anak-anakmu kelak?”
Bisikan itu datang lagi, “Ayah dia sudah bekerja lho.”
“Jadi kamu sudah bekerja?”
“Iya Pak. Saya bekerja sebagai marketing. Keliling Jawa dan Sumatera
jualan produk saya Pak.”
“Lamaranmu kutolak. Kalau kamu keliling dan jalan-jalan begitu, kamu
nggak bakal sempat memperhatikan keluargamu.”
“Anu kok Pak. Kelilingnya jarang-jarang. Wong produknya saja nggak
terlalu laku.”
“Lamaranmu tetap kutolak. Lha kamu mau kasih makan apa keluargamu,
kalau kerja saja nggak becus begitu?”
Bisikan kembali, “Ayah, yang penting kan ia bisa membayar maharnya.”
“Rencananya maharmu apa?”
“Seperangkat alat shalat Pak.”
“Lamaranmu kutolak. Kami sudah punya banyak. Maaf.”
“Tapi saya siapkan juga emas satu kilogram dan uang limapuluh juta Pak.”
“Lamaranmu kutolak. Kau pikir aku itu matre, dan menukar anakku dengan
uang dan emas begitu? Maaf anak muda, itu bukan caraku.”
Bisikan, “Dia jago IT lho Pak”
“Kamu bisa apa itu, internet?”
“Oh iya Pak. Saya rutin pakai internet, hampir setiap hari lho Pak
saya nge-net.”
“Lamaranmu kutolak. Nanti kamu cuma nge-net thok. Menghabiskan
anggaran untuk internet dan nggak ngurus anak istrimu di dunia nyata.”
“Tapi saya ngenet cuma ngecek imel saja kok Pak.”
“Lamaranmu kutolak. Jadi kamu nggak ngerti Facebook, Blog, Twitter,
Youtube? Aku nggak mau punya mantu gaptek gitu.”
Bisikan, “Tapi Ayah…”
“Kamu kesini tadi naik apa?”
“Mobil Pak.”
“Lamaranmu kutolak. Kamu mau pamer tho kalau kamu kaya. Itu namanya
Riya’. Nanti hidupmu juga bakal boros. Harga BBM kan makin naik.”
“Anu saya cuma mbonceng mobilnya teman kok Pak. Saya nggak bisa nyetir”
“Lamaranmu kutolak. Lha nanti kamu minta diboncengin istrimu juga? Ini
namanya payah. Memangnya anakku supir?”
Bisikan, “Ayahh..”
“Kamu merasa ganteng ya?”
“Nggak Pak. Biasa saja kok”
“Lamaranmu kutolak. Mbok kamu ngaca dulu sebelum melamar anakku yang
cantik ini.”
“Tapi pak, di kampung, sebenarnya banyak pula yang naksir kok Pak.”
“Lamaranmu kutolak. Kamu berpotensi playboy. Nanti kamu bakal selingkuh!”
Sang perempuan kini berkaca-kaca, “Ayah, tak bisakah engkau tanyakan
soal agamanya, selain tentang harta dan fisiknya?”
Sang setengah baya menatap wajah sang anak, dan berganti menatap sang
muda yang sudah menyerah pasrah.
“Nak, apa adakah yang engkau hapal dari Al Qur’an dan Hadits?”
Si pemuda telah putus asa, tak lagi merasa punya sesuatu yang berharga.
Pun pada pokok soal ini ia menyerah, jawabnya, “Pak, dari tiga puluh
juz saya cuma hapal juz ke tiga puluh, itupun yang pendek-pendek saja.
Hadits-pun cuma dari Arba’in yang terpendek pula.”
Sang setengah baya tersenyum, “Lamaranmu kuterima anak muda. Itu
cukup. Kau lebih hebat dariku. Agar kau tahu saja, membacanya saja
pun, aku masih tertatih.”
Mata sang muda ikut berkaca-kaca.
Ini harus happy ending, bukan?

Senin, 26 September 2011

AWAS!!!!

Saat bunga-bunga itu berguguran . WASPADALAH!!!
1. Hindarkan menebak siapapun sebagai jodoh
2. Hindarkan menarget siapapun sebagai jodoh
3. Tetap berikhtiarmelalui pihak ketiga yang dapat dipercaya
4. Bercita-cita tetapi tetap tafwidh pada Allah
5. Carilah teman yang membuat anda bahagia dan melupakan DCTB.
6. Ada Allah tempat dimana Engkau mengadu

Ukhti Engkau Memang SALEH, Tapiii ,,,,,

“Jangan ikhlaskan perempuan-perempuan salihah itu dinikahkan dengan laki-laki yang tidak ada agamanya. INGAT!!!! Allah akan memberikan jaminan bagi pemuda yang berniat menikah demi menyelamatkan agamanya. Ayoolaahh mereka menunggu pinanganmu,, mereka menunggu keberanianmu. Maka segerahlah mencari pendamping yang bisa membuatmu takwa kepada Allah”

Mencadari wajah-wajah baru "jomblo"

Selamat datang distatus baru. Status jomblo yang
Menggairahkan segalanya
Sebuah status yang penuh kebebasan. Sebuah nasib yang
Harus dibanggakan. Status yang jauh dari kemaksiatan.
Karena hari minggu tetap sendirian

Banyak orang yang bilang jomblo itu ketinggalan zaman
Tetapi bagiku, jomblo itu ketenangan. Menghilangkan
Banyak beban. Karena sudah nasibku dari zaman
ke zaman, Hidup tanpa pacaran. Yang akan dijanjikan
kebaikan Oleh Tuhan

jomblo bukanlah preman. Bukan jua brandalan ia
hanya makhluk Tuhan yang belum waktunya
punya pasangan
status yang menjanjikan kebaikan di Masa Bujangan
dengan landasan keimanan dan ketakwaan
mengharap ridha tuhan. Karena jodoh sudah ditentukan
akan bertemu kelak dipelaminan
berharap surga kebaikan, mahligai terindah dari Tuhan
yang penuh kedamaian dan kenikmatan

hati-hati kawan. Meniti satu kehidupan.
Bersama angin lalu kutitipkan harapan.
Agar senantiasa tabah menghadapi cabaran”itu kata sister, kawan”
Bila kejayaan sudah digenggaman
Ingat-ingat kawan kita kan pulang
Pelihara jomblomu dengan kesabaran. Hingga panggilan
Jodoh datang bersama sejuta kejutan. Yang telah dijanjikan
Di dunia dan akhirat oleh Tuhan Yang Mempunyai sifat
Rahman Untuk orang-orang beriman.

Saya hanya inginkan cinta yang halal

Apapun modus operasinya
Saat debar cinta menuju pelaminan itu terhalang, semua cinta yang tidak halal ini harus segera diakhiri
Hanya disanalah keabsahan cinta tersemai
Cinta yang datang ber-uluk salam
Maka hadirlah cinta yang tak sekedar cinta
Maka halalkan cintamu
Ya,,,kita bersama hanyamenginginkan cinta yang halal.

Ada kata dalam satu cintaku

Ada kata dalam satu cintaku
Saat aku bergelora dalam menerjemahkan maknanya
Di saat cinta itu datang dan waktu belumlah tepat
Lelah mata ini menahan
Menahan apa saja yang syahwat anggap enak
Ada kata dalam satu cinta
Saat aku kembali hadir sementara jiwa masih
Berontak
Lelah hati ini menahan keinginan
Menginginkan apa saja yang dianggap syahwat baik

Ada kata dalam satu cintaku
Saat aku ingin menuntut kesucian cinta
Sementara kesabaran terus kugigit
Karena cinta masih terus mendekatiku
Sungguh banyak pujian keindahan terlayangkan
Sementara aku tidak tahu apakah
itu zina hati atau memang pujian

ada kata dalam satu cintaku
saat dirinya hadir dan menyindir kesendirian
saat hanya perasaan yang hanya berbicara
melihat wajahnya adalah bias yang harus
Kutangguhkan
Lalu jiwapun melangla dunia sekerasnya

Ada kata dalam cintaku
Saat aku memuja dan memuja kebesaran Allah
Lalu tertulis pula sebuah kata cinta
Memasuki kamar hati yang kosong
Dan akupun ikhlas mencadari wajahku

Ada kata dalam satu cintaku
Saat cinta harus kusujudkan diastas sajadah
Bersama linangan air mata
Dan akhirnya hanya Allah tempat meminta

Dan lafazlah kata-kata cinta
Ada kata dalam satu cintaku
Saat hatiku bergelora lebat
Dan akupun bahagia, walau sesekali menangis

Ada kata dalam satu cintaku
Dan ada satu cintakuyang berkata-kata indah
Melalui tulisan ini, aku persembahkan siapapun
Kamu
Yang kelak akan menjadi pendampingku
Yang belum tahu dan kurasakan dimana jejakmu
Namun bgitu dekat kudapati kau hadir disisiku

Ada kata dalam satu cintaku
Allah bersamaku

********

Para ukhti,,,

Pakailah kerudungmu,,
Kenakan, tutupilah setiap helai rambutmu
Jangan dirinya ternoda terhembus
Oleh debu-debu panas
Lindungilah wajahmu dari sorotan tatapan
Hawa nafsu angkara
Jagalah mahkota itu dalam dekapan cinta
ILLAHI ROBBI

Lihatlah bunga-bunga yang mekar
Atas karunia dari-Nya
Dikala mentari menampakkan senyumnya
Dikala bunga-bunga menggapai awan bertaburan
Sapulah dengan semaian cinta Sang Pencipta..

Mas PS Kediri, 08 Februari 2010

To : Mas PS Kediri, 08 Februari 2010
Dan AKU pun memilih dengan SABAR

Aku bukan tak sabar, tapi tak ingin menanti
Karena berani memutuskan adalah kesabaran
Karena terkadang penantian
Membuka pintu-pintu setan



***bersambung!!!!!

Abaout My Prince Charming

• aku ingin laki-laki yang faham, karena orang faham itu banyak ilmunya, dan insya Allah dengan dasar kefahaman yang dia punya, dalam keadaan bagaimana saja, dia bisa terjaga dengan ilmunya. Selain itu orang faham pasti sabar, karena dia tahu orang iman kuncinya adalah SABAR.
• Aku ingin laki-laki yang mencintaiku karena Allah, yang didalam hatinya, selalu berharap bahwa lewat aku, dia berharap mendapatkan ridho dari Allah. Karena jika Allah sudah Ridho maka yang tercipta dan yang ada diantara kami adalah KEBAROKAHAN.
• Aku ingin laki-laki yang mencintaiku bukan karena kelebihanku, tapi dia mencintaiku karena segala sesuatu yang ada pada diriku termasuk kekuranganku. Dia harus menerima aku apa adanya,
• Aku ingin laki-laki yang saat aku bersamanya aku bisa menjadi diri ku sendiri, begitupun dengan dirinya. Saat dia bersamaku dia juga bisa menjadi dirinya sendiri Bukan menjadi orang lain.
• Aku ingin laki-laki yang bisa menjadi pendamping yang setia, dan imam yang fakih bagi keluarga, karena aku ingin orang yang mendampingi aku adalah orang yang bisa membimbingku dalam di dunia untuk menuju akhirat-Nya
• Tapi laki-laki seperti itu sulit, karena kebanyakan laki-laki saat mendekatiku dia tampak faham, dewasa, perhatian, dan selalu tampak yang baik-baik tapii disaat tidak bisa mendapatkan aku, malah keluarlah sifat aslinya
• Yang pasti aku hanya ingin mencintai seseorang yang dalam cintanya tidak ada sedikitpun pelanggaran,

No BODY is Perfect

Tidak ada yang sempurna...
No body is perfect
Allah Maha Tahu segala isi hatiku,,,
Allah pun tahu kebutuhanku,,,

Ketika cinta yang telah bergema dahulu ternyata kandas...
Ternyata Allah menyediakan yang lebih baik darinya
Akupun memahami bahwa lebih baik pun tidaklah selalu berarti lebih tampan
Tidak juga lebih kaya, juga berpendidikan stara,,,

Bunga–bunga Cinta yag berguguran

“agar aku penuh takwa dalam banjir cinta
dan badai asmara”
“agar aku bukan hanya penikmat rasa
Tetapi juga penjaga agama”
“agar cintaku bukan hanya kesenangan hati,
Tetapi juga ridha illahi”
“ agar aku tidak hanya dicintai kekasih terkasih
Tetapi juga Yang Maha Pengasih”
“agar aku tak hanya dirindukan suami
Tetapi di nanti menjadi ratu bidadari”

Doa untuk KEKASIH HATI (^.^)



Ya Allah, jika aku jatuh cinta, cintakanlah aku pada seseorang yang melabuhkan cintanya padamu agar bertambah ketakwaanku padaMu

Ya Allah, jika aku jatuh cinta, izinkanlah aku menyentuh hati seseorang yang hatinya bertaut padamu, agar tidak terjatuh aku dalam jurang cinta yang semu.

Ya Allah, jika aku jatuh cinta, jagalah cintaku padanya agar tidak melebihi cintaku padamu

Ya Allah, jika aku jatuh hati, jagalah hatiku padanya adanya agar tidak berpaling aku dari hatimu

Ya Allah, jika aku rindu, jagalah rinduku padanya, agar tidak lalai aku merindukan surgamu

Ya Allah, jika aku rindu, rindukanlah aku pada seseorang yang merindukan syahid dijalanmu

Ya Allah, jika aku menikmati cinta kekasihku, janganlah kenikmatan itu melebihi kenikmatan indahnya bermunajat di sepertiga malam yang akhir

Ya Allah, jika aku jatuh pada kekasihku, jangan biarkan batinku terjatuh dalam perjalanan panjang yang menyesatkan. Hingga aku tidak mampu lagi menepaki jalan lurusmu

Ya Allah, jika aku menghalalkan kerinduan kepada kekasihku, jangan biarkan aku lupa pada hakiki dan rindu abadi hanya untuk-Mu

Ya Allah, engkau tau bahwa hati ini telah berhimpun dalam cinta kepadamu, telah berjumpa toat kepadamu, telah bersatu dalam dakwah padamu, maka dari itu. Sematkanlah aku selalu dihati ridhomu.

14 Pedoman Hidup

1. Musuh terutama manusia adalah dirinya sendiri ( hawa nafsunya sendiri)
2. Kegagalan terutama manusia adalah kesombongan
3. Kebodohan terutama manusia adalah sifat menipu (dia menipu dirinya sendiri. Karena dia telah membohongi orang lain)
4. Kesedihan terutama manusia adalah iri hati
5. Kesalahan terutama manusia adalah Mencampakkan diri sendiri
6. Dosa terutama manusia adalah Menipu dirinya dan orang lain
7. Sifat manusia yang terkasihan adalah rendah hati
8. Sifat manusia yang dapat dipuji adalah sifat kemangat dan keuletan
9. Kehancuran terbesar manusia adalah Rasa keputus asaan
10. Harta terutama manusia adalah Kesehatannya
11. Hutang terbesar manusia adalah Hutang Budi
12. Hadia terutama manusia adalah Lapang dada dan memaafkan
13. Kekurangan terbesar manusia adalah sifat keluh kesah dan tidak memiliki kebijaksanaan
14. Ketentraman dan kedamaian manusia adalah orang yang suka beramal dan berdamai.

Selasa, 02 Agustus 2011

Tuk Seseorang disana....



Kepadamu yang akan menjadi pendampingku kelak...
Alhamdulillah jazakallohu khoiroh karena telah memilihku di antara ribuan bidadari di luar sana yang siap untuk kau pilih
Padahal kau begitu tahu, aku hanya wanita biasa, yang sangat jauh dari sempurna.
Karenanya ku ingin kau tau, aku bukan wanita yang sempurna, aku begitu banyak kekurangan.
Maka ketahuilah,,
Kepadamu yang akan memilihku kelak...
Aku tak sebijak bunda Khadijah
karenanya ku ingin kau tau,
aku bisa saja berbuat salah dan begitu membuatmu marah.
Maka ku mohon padamu,,
bijaklah dalam menghadapiku
jangan marah padaku
nasihati aku dengan hikmah
karena bagiku kaulah pemimpinku
tak akan berani ku durhaka kepadamu..

Duhai kau yang yang telah memilihku kelak...
Ingatlah, tak selamanya aku dapat tampak cantik di matamu
ada kalanya aku akan terlihat begitu kusam dan jelek.
Mungkin karena aku begitu sibuk berjibaku di dapur,
untuk menyiapkan makan untukmu dan malaikat-malaikat kita nanti
Insya Allah
Maka, aku akan tampak kotor dan bau asap.
Atau karena seharian ku harus membenahi istana kecil kita
agar kau dan malaikat kita dapat tinggal dengan nyaman dan sehat.
Maka mungkin aku tidak sempat berdandan untuk menyambutmu sepulang bekerja.
Ataukah kau akan menemukanku terkantuk-kantuk saat mendengar keluham dan ceritamu
bukan karena aku tak suka menjadi tempatmu menumpahkan segala rasamu
tapi mungkin saat kau tertidur dengan nyenyak, aku tak sedetikpun tertidur karena harus menjaga malaikat kecil kita yang sedang rewel, dan ku tau kau letih mengais rezeki untuk kami maka tak ingin ku mengusik sedikit pun lelapmu..
Jadi jika esok pagi nya kau mendapatiku begitu letih dan ada lingkaran hitam di mataku,
maka tetaplah tersenyum padaku,, karena kau adalah kekuatan ku :)

Padamu yang menjadi nahkoda dalam hidupku kelak...
Ketahuilah, aku tak sesabar Fatimah
ada kalanya kau akan menemukanku begitu marah
menangis dan tak terkontrol
bukan karena ku membangkang padamu..
tapi aku hanya wanita biasa
aku juga butuh tempat untuk menumpahkan beban di hatiku
tempat untuk melepaskan penatku
dan mungkin saat itu aku tak menemukanmu
atau kau begitu sibuk dengan pekerjaanmu
maka bersabarlah, yang ku butuhkan hanya belaian dan nasihatmu..
Karena bagiku kau adalah tetesan embun yang mampu memadam segala resahku :)

Padamu yang menjadi imam dalam hidupku kelak...
Ketahuilah, aku tak secerdas Aisyah..
Maka jangan pernah bosan mengajariku,
membimbingku ke arah-Nya..
Jangan segan membangunanku di sepertiga malam yang akhir untuk 'memohon' bersamamu pada Kekasih yang Maha Kasih..
Jangan letih mengingatkanku untuk terus bersamamu mendulang pahala dalam amalan-amalan sunnah..
Bimbing tanganku ke Jannah-Nya agar kau dan aku tetap bersatu di dalamnya...

Seiring berjalanya waktu, mungkin kau akan menemukan rambutku yang dulu hitam legam dan indah,
akan menipis dan memutih. Kulitku akan mulai keriput. Tanganku akan menjadi kasar...
Dan kau tak akan menemukanku sebagai wanita saat pertama kali bertemu.
Maka jangan pernah berpaling dariku...
Cintailah aku karena karena Alloh, dengan apa adanya aku...

Maafkan aku karena aku hanya wanita biasa :)

Senin, 25 Juli 2011

MODEL-MODEL PEMBELAJARAN TERPADU

Prabowo (2000:3) mengatakan bahwa pembelajaran terpadu sebagai suatu proses mempunyai beberapa ciri yaitu : (1) berpusat pada siswa (student centered), (2) proses pembelajaran mengutamakan pemberian pengalaman langsung, serta (3) pemisahan antar bidang studi tidak terlihat jelas. Dari beberapa ciri pembelajaran terpadu di atas, menunjukkan bahwa model pembelajaran terpadu adalah sejalan dengan beberapa aliran pendidikan modern yaitu termasuk dalam aliran pendidikan progresivisme. Aliran pendidikan progresivisme memandang pendidikan yang mengutamakan penyelenggaraan pendidikan di sekolah berpusat pada anak (child-centered), sebagai reaksi terhadap pelaksanaan pendidikan yang masih berpusat pada guru dan pada bahan ajar. Tujuan utama sekolah adalah untuk meningkatkan kecerdasan praktis, serta untuk membuat anak lebih efektif dalam memecahkan berbagai problem yang disajikan dalam konteks pengalaman (experience) pada umumnya (William F. O’neill, 1981).


Tujuan pendidikan aliran progresivisme adalah melatih anak agar kelak dapat bekerja, bekerja secara sistematis, mencintai kerja, dan bekerja dengan otak dan hati. Untuk mencapai tujuan tersebut, pendidikan seharusnya dapat mengembangkan sepenuhnya bakat dan minat setiap anak. Kurikulum pendidikan progresif adalah kurikulum yang mengakomodasi pengalaman-pengalaman (atau kegiatan) belajar yang diminati oleh setiap siswa (experience curriculum). Sedangkan metode pendidikan progresif lebih berupa penyediaan lingkungan dan fasilitas yang memungkinkan berlangsungnya proses belajar secara bebas pada setiap anak untuk mengembangkan bakat dan minatnya (Mudyaharjo, 2001).

Adapun model-model pembelajaran terpadu sebagaimana yang dikemukakan oleh Fogarty, R (1991 : 61– 65) yaitu sebanyak sepuluh model pembelajaran terpadu. Kesepuluh model pembelajaran terpadu tersebut adalah :
1) the fragmented model ( Model Fragmen )
2) the connected model ( Model Terhubung )
3) the nested model ( Model Tersarang )
4) the sequenced model ( Model Terurut )
5) the shared model ( Model Terbagi )
6) the webbed model ( Model Jaring Laba-Laba )
7) the threaded model ( Model Pasang Benang )
8) the integrated model ( Model Integrasi )
9) the immersed model ( Model Terbenam ), dan
10) the networked model ( Model Jaringan )

Dari kesepuluh model pembelajaran terpadu di atas dipilih tiga model pembelajaran yang dipandang layak dan sesuai untuk dapat dikembangkan dan mudah dilaksanakan di pendidikan dasar (Prabowo, 2000:7). Ketiga model pembelajaran terpadu yang dimaksud adalah model terhubung (connected), model jaring laba-laba (webbed), model keterpaduan (integrated ).

Berdasarkan karakteristik yang dimiliki oleh masing-masing model pembelajaran tersebut, maka model pembelajaran yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah model terhubung (the connected model), karena model terhubung ini penekanannya terletak pada perlu adanya integrasi inter bidang studi itu sendiri. Selain itu, Model terhubung ini juga secara nyata menghubungkan satu konsep dengan konsep lain, satu topik dengan topik lain, satu keterampilan dengan keterampilan lain, tugas yang dilakukan dalam satu hari dengan tugas yang dilakukan pada hari berikutnya, serta ide-ide yang dipelajari pada satu semester dengan semester berikutnya. Pemanfaatan penerapan model terhubung (connected) ini sangat relevan dengan konsep Cahaya (dalam fisika) dan konsep Sistem Indera pada manusia (dalam biologi), agar dapat terwujud pemampatan/ pengurangan waktu dalam pembelajaran pada konsep-konsep tersebut (Reduce Instructional Time). Hal ini terkait dengan upaya menghindari terjadinya penjejalan kurikulum dalam proses pembelajaran, sebagai akibat dari mengejar target kurikulum.

Beberapa kelebihan dari model terhubung (connected) adalah sebagai berikut : (1) dampak positif dari mengaitkan ide-ide dalam satu bidang studi adalah siswa memperoleh gambaran yang luas sebagaimana suatu bidang studi yang terfokus pada suatu aspek tertentu. (2) siswa dapat mengembangkan konsep-konsep kunci secara terus menerus, sehingga terjadilah proses internalisasi. (3) menghubungkan ide-ide dalam suatu bidang studi sangat memungkinkan bagi siswa untuk mengkaji, mengkonseptualisasi, memperbaiki, serta mengasimilasi ide-ide secara terus menerus sehingga memudahkan untuk terjadinya proses transfer ide-ide dalam memecahkan masalah.

Di samping mempunyai kelebihan, model terhubung ini juga mempunyai kekurangan sebagai berikut : (1) masih kelihatan terpisahnya antar bidang studi, (2) tidak mendorong guru untuk bekerja secara tim, sehingga isi dari pelajaran tetap saja terfokus tanpa merentangkan konsep-konsep serta ide-ide antar bidang studi, dan (3) dalam memadukan ide-ide dalam satu bidang studi, maka usaha untuk mengembangkan keterhubungan antar bidang studi menjadi terabaikan.

Sintaks (pola urutan) dari model pembelajaran terpadu tipe connected (terhubung) menurut Prabowo (2000:11 – 14) sebagai berikut :
1. Tahap Perencanaan :
1.1. menentukan tujuan pembelajaran umum
1.2. menentukan tujuan pembelajaran khusus

2. Langkah-langkah yang ditempuh oleh guru :
2.1. menyampaikan konsep pendukung yang harus dikuasai siswa.
(materi prasyarat)
2.2. menyampaikan konsep-konsep yang hendak dikuasai oleh siswa
2.3. menyampaikan keterampilan proses yang dapat dikembangkan
2.4. menyampaikan alat dan bahan yang akan digunakan / dibutuhkan
2.5. menyampaikan pertanyaan kunci

3. Tahap Pelaksanaan, meliputi :
3.1. pengelolaan kelas; dengan membagi kelas kedalam beberapa kelompok
3.2. kegiatan proses
3.3. kegiatan pencatatan data
3.4. diskusi secara klasikal

4. Evaluasi, meliputi :
4.1. evaluasi proses , berupa :
- ketepatan hasil pengamatan
- ketepatan dalam penyusunan alat dan bahan
- ketepatan siswa saat menganalisis data
4.2. evaluasi produk :
- penguasaan siswa terhadap konsep-konsep / materi sesuai dengan tujuan pembelajaran khusus yang telah ditetapkan.
4.3. evaluasi psikomotor :
- kemampuan penguasaan siswa terhadap penggunaan alat ukur.


Tujuan Pembelajaran
Posted by dirgahayu on September 8th, 2008
Seri Mengajar dan Pembelajaran di Pendidikan Tinggi (2)
Salah satu syarat keberhasilan proses pembelajaran adalah kejelasan tujuan. Tujuan yang jelas membantu pengajar dalam
• berkomunikasi dengan diri sendiri, dengan rekan pengajar, dan -yang paling penting- dengan para pelajar,
• menetapkan materi bahasan dan urutan penyampaiannya,
• menentukan media dan kegiatan yang paling tepat dalam pembelajaran,
• menetapkan cara evaluasi keberhasilan proses pembelajaran dan juga efektifitas pengajaran.
Ada beberapa macam tujuan pembelajaran. Dalam konteks pengajaran, tujuan-tujuan yang paling penting adalah tujuan keseluruhan pendidikan, tujuan suatu matakuliah, dan tujuan suatu tatapmuka. Tujuan keseluruhan pendidikan bersifat umum, sedangkan tujuan tatapmuka lebih khusus. Serangkaian tatapmuka membentuk satu matakuliah, maka tujuan tiap tatapmuka harus berperan dalam mencapai tujuan matakuliah. Demikian juga, serangkaian matakuliah membentuk keseluruhan pendidikan, maka tujuan tiap matakuliah harus berperan dalam mencapai tujuan keseluruhan pendidikan.
Taruh kata seorang pengajar telah mengetahui tujuan matakuliah yang harus ia ajarkan. Ia harus menentukan tujuan yang harus dicapai di tiap tatapmuka. Satu tujuan matakuliah mungkin bisa dicapai dalam satu tatapmuka, sedangkan tujuan yang lain mungkin memerlukan beberapa kali tatapmuka.
Dua pertanyaan yang bisa membantu pengajar menetapkan tujuan tatapmuka adalah:
• Tujuan matakuliah mana yang ingin dicapai dalam tatapmuka ini?
• Pada (aspek) tujuan matakuliah mana pelajar harus ditingkatkan kemampuannya dalam tatapmuka ini?
Dalam menentukan tujuan, ada dua macam pendekatan yang bisa dipakai.
Satu, tujuan berorientasi kebutuhan.
Pengajar terlebih dulu mempelajari kebutuhan pekerjaan di masa depan: Pekerjaan apa yang akan dilakukan oleh pelajar di masa depan? Prosedur apa yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan tersebut? Dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, pengajar dapat menentukan prosedur yang harus diajarkan dan pengetahuan yang diperlukan untuk menjalankan prosedur tersebut secara benar. Tujuan matakuliah dan tujuan tiap tatapmuka diturunkan dari kebutuhan-kebutuhan ini.
Dua, tujuan berorientasi isi.
Pengajar mempunyai gagasan tentang isi matakuliah dan kemungkinan pemanfaatannya. Berdasarkan gagasan itu, pengajar menentukan tujuan matakuliah dan tujuan tiap tatapmuka. Pada pendekatan ini, kebutuhan masa depan bisa terabaikan karena (i) matakuliah tidak mencakup pengetahuan dan kemampuan yang diperlukan di masa depan, (ii) matakuliah malah mengajarkan bahasan yang tak diperlukan, atau (iii) pengajar jadi tidak fokus pada penerapan pengetahuan.
Akan tetapi, pendekatan ini masih bisa dipakai jika
• tujuan matakuliah cocok dengan pekerjaan di masa depan,
• isi matakuliah berfokus pada penggunaan pengetahuan, bukan pada pengetahuan itu sendiri.
Di tingkat PT, kemampuan yang dikembangkan adalah kemampuan kognitif atau kemampuan membuktikan pernyataan. Dalam mengembangkan kemampuan kognitif, ada enam level tujuan yang bisa diraih.
1. mengetahui: mampu menyampaikan ulang pengetahuan seperti yang diajarkan.
2. memahami: mampu menyampaikan pengetahuan dengan cara sendiri.
3. menerapkan: mampu menerapkan pengetahuan dalam situasi yang tepat.
4. menelaah: mampu memecah masalah rumit menjadi masalah-masalah penyusunnya yang lebih sederhana.
5. menyusun: mampu menggabungkan bagian-bagian menjadi suatu kesatuan dengan struktur atau pola baru.
6. menilai: mampu memberikan penilaian yang masuk akal atas suatu pernyataan.
Dua level tujuan pertama (mengetahui dan memahami) bisa diraih pada tahap orientasi dalam proses pembelajaran. Level-level tujuan yang lain diraih pada tahap aplikasi dan evaluasi.
Suatu tujuan semestinya dirumuskan dalam pernyataan yang terukur. Untuk itu, tujuan harus mengandung:
• kata kerja aktif yang menyatakan suatu perilaku,
• bahasan yang dirujuk,
• kondisi (misal: topik, waktu, buku), dan
• hasil minimal.
Contoh: Di akhir tatapmuka, pelajar bisa menyebutkan empat metode kriptografi yang bisa digunakan untuk mendeteksi keutuhan pesan.
• perilaku: menyebutkan
• bahasan: metode kriptografi
• kondisi: pendeteksian keutuhan pesan
• hasil minimal: empat metode.
Acuan primer
Rowntree, D. Teaching through Self-instruction, Kogan Page, New York, USA, 1986.
Terlouw, C. De Fundes-procedure voor het ontwikkelen van onderwijs, University of Twente, The Netherlands, 1989.
Kallenberg, A.J., van der Grijspaarde, L., ter Brake, A., van Horzen, C.J. Leren (en) doceren in het hoger onderwijs, Lemma, Utrecht, The Netherlands, 2005.

Prinsip-prinsip metode pembelajaran
Posted by: marinipiscesgirls on: Januari 5, 2009
• In: Uncategorized
• Comment!
Prinsip-prinsip kegiatan belajar-mengajar
Panduan prinsip-prinsip pembelajaran efektif
Pembelajaran efektif berkaitan langsung dengan keberhasilan pencapaian pengalaman belajar
Pembelajaran efektif menguatkan praktek dalam tindakan
Pembelajaran efektif mengintegrasikan komponen-komponen kurikulum inti
Pembelajaran efektif bersifat dinamis dan dapat membangkitkan kegairahan
Pembelajaran efektif merupakan perpaduan antara seni dan ilmu tentang pengajaran
Pembelajaran efektif membutuhkan pemahaman komprehensif tentang siklus pembelajaran
Pembelajaran efektif dapat menemukan ekspresi terbaiknya ketika guru berkolaborasi untuk mengembangkan, mengimplementasikan, dan menemukan bentuk praktek mengajar yang profesional
GURU, PESERTA DIDIK, DAN PEMBELAJARAN
Peran Guru :
• memperhatikan dan bersikap positif;
• mempersiapkan baik isi materi pelajaran maupun praktek pembelajarannya;
• memiliki ekspektasi yang tinggi terhadap siswanya;
• memiliki sensitivitas dan sadar akan adanya hubungan antara guru, siswa, serta tugas masing-masing;
• konsisten dan memberikan umpan balik positif kepada siswa.
Peran Siswa :
• tertarik pada topik yang sedang dibahas;
• dapat melihat relevansi topik yang sedang dibahas;
• merasa aman dalam lingkungan sekolah;
• terlibat dalam pengambilan keputusan belajarnya;
• memiliki motivasi;
• melihat hubungan antara pendekatan pembelajaran yang digunakan dengan pengalaman belajar yang akan dicapai.
Tugas pembelajaran :
• spesifik dan dapat dikelola dengan baik
• kemampuan yang dapat dicapai dan menarik bagi siswa
• secara aktif melibatkan siswa
• bersifat menantang dan relevan bagi kebutuhan siswa
Variabel-variabel dalam memilih bentuk pembelajaran
Sejumlah variabel sebaiknya dijadikan pertimbangan ketika guru menyeleksi model pembelajaran, strategi, dan metode-metode yang akan digunakan. Variabel-variabel tersebut di antaranya :
• hasil dan pengalaman belajar siswa yang diinginkan;
• urutan pembelajaran (sequence) yang selaras : deduktif atau induktif;
• tingkat pilihan dan tanggung jawab siswa (degree);
• pola interaksi yang memungkinkan;
• keterbatasan praktek pembelajaran yang ada.

Apresiasi Sastra

2.1 Definisi Apresiasi Sastra
Istilah apresiasi berasal dari bahasa Inggris "apresiation" yang berarti penghargaan, penilaian, pengertian. Bentuk itu berasal dari kata kerja " ti appreciate" yang berarti menghargai, menilai, mengerti dalam bahasa indonesia menjadi mengapresiasi. Dengan demikian, yang dimaksud dengan apresiasi sastra adalah penghargaan, penilaian, dan pengertian terhadap karya sastra, baik yang berbentuk puisi maupun prosa atau suatu kegiatan menggauli sastra dengan sungguh-sungguh hingga tumbuh pengertian, penghargaan, kepekaan pikiran kritis, dan kepekaan perasaan yang baik terhadap cipta sastra.
Untuk pengertian sastra anak, yaitu :
(1) Sastra anak-anak adalah sastra yang ditulis oleh pengarang yang usianya remaja atau dewasa isi dan bahasanya mencerminkan corak kehidupan dan kepribadian anak.
(2) Sastra anak-anak adalah sastra yang ditulis oleh pengarang yang usianya masih tergolong anak-anak yang isi dan bahasanya mencerminkan corak kehidupan dan kepribadian anak.
Dengan demikian, sastra anak-anak dapat dikatakan bahwa suatu karya sastra yang bahasa dan isinya sesuai perkembangan usia dan kehidupan anak, baik ditulis oleh pengarang yang sudah dewasa, remaja atau oleh anak-anak itu sendiri. Karya sastra yang dimaksud bukan hanya yang berbentuk puisi dan prosa, melainkan juga bentuk drama.

2.2 Jenis Apresiasi Sastra
Jenis sastra (anak-anak) terdiri atas:
(1) Puisi
Secara etimologi istilah puisi berasal dari bahasa Yunani “poeima” = membuat atau “poeisis” = pembuatan. Sedangkan dalam bahasa Inggris disebut “poem” atau “poetry”.
Merupakan pengungkapan gagasan dan perasaan dalam bentuk rangkaian bait. Apresiasi puisi dapat dilakukan dengan memadukannya dengan empat aspek keterampilan berbahasa, yakni: mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis.
Apresiasi puisi yang berkaitan dengan tujuan tersebut dapat dilakukan dengan cara membaca, mendeklamasikan, menciptakan puisi, dan mendiskusikan tema, keindahan bahasa, serta hal-hal yang menarik dari puisi tersebut.
Seperti bentuk karya sastra lain, puisi mempunyai ciri-ciri khusus. Pada umumnya penyair mengungkapkan gagasan dalam kalimat yang relatif pendek-pendek serta padat, ditulis berderet-deret ke bawah (dalam bentuk bait-bait), dan tidak jarang menggunakan kata-kata/kalimat yang bersifat konotatif.
Struktur dan ragam puisi sebagai karya cipta kreatif jika dilihat dari ciri-cirinya terus mengalami perubahan zaman. Misal di masa lampau, penciptaan puisi harus memenuhi ketentuan jumlah baris, ketentuan rima dan persyaratan lain (Wirjosoedarmo:karangan terikat). Definisi tersebut tentu saja tidak tepat lagi untuk masa sekarang karena saat ini penyair sudah lebih bebas dan tidak harus tunduk pada persyaratan-persyaratan tertentu.
Menurut zaman puisi dibagi dalam dua kategori :
1. Puisi Lama, dengan ciri-ciri :
a. Merupakan puisi rakyat yang tak dikenal nama pengarangnya
b. Disampaikan lewat mulut ke mulut, jadi merupakan sastra lisan
c. Sangat terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah baris tiap bait, jumlah suku kata maupun rima
Yang termasuk puisi lama adalah :
a. Mantra, adalah ucapan-ucapan yang dianggap memiliki kekuatan gaib.
Assalammu’alaikum putri satulung besar
Yang beralun berilir simayang
Mari kecil, kemari
Aku menyanggul rambutmu
Aku membawa sadap gading
Akan membasuh mukamu

b. Pantun, adalah puisi yang bercirikan bersajak a-b-a-b, tiap bait 4 baris, tiap baris terdiri dari 8-12 suku kata, 2 baris awal sebagai sampiran, 2 baris berikutnya sebagai isi. Pembagian pantun menurut isinya terdiri dari pantun anak, muda-mudi, agama/nasihat, teka-teki, jenaka.
Contoh pantun :
a). Jalan-jalan ke kota Blitar b. Membawa peti dari malaka
jangan lupa beli sukun Berisi pakaian si anak raja
Jika kamu ingin pintar Kalau hati sudah merasa suka
belajarlah dengan tekun Semua keadaan indah di mata

c. Karmina, adalah pantun kilat seperti pantun tetapi pendek.
d. Seloka, adalah pantun berkait.
e. Gurindam, adalah puisi yang berdirikan tiap bait 2 baris, bersajak a-a-a-a, berisi nasihat.
 Kurang pikir kurang siasat (a)  Barang siapa tinggalkan sembahyang (b)
Tentu dirimu akan tersesat (a) Bagai rumah tiada bertiang (b)
f. Syair, adalah puisi yang bersumber dari Arab dengan ciri tiap bait 4 baris, bersajak a-a-a-a, berisi nasihat atau cerita.
Bila dua orang wanita berbicara
mereka tidak mengatakan apa-apa
tetapi jika seorang saja yang berbicara
dia akan membuka semua tabir kehidupannya

g. Talibun, adalah pantun genap yang tiap bait terdiri dari 6, 8, ataupun 10 baris.
2. Puisi Baru dengan ciri-ciri :
a. bentuknya lebih bebas daripada puisi lama, baik dalam segi jumlah baris, suku kata, maupun rima

Menurut isinya, puisi baru dibedakan atas:
a. Balada, adalah puisi berisi kisah/cerita.
b. Himne, adalah puisi pujaan untuk Tuhan, tanah air, atau pahlawan.
c. Ode, adalah puisi sanjungan untuk orang yang berjasa.
d. Epigram, adalah puisi yang berisi tuntunan/ajaran hidup.
e. Romance, adalah puisi yang berisi luapan perasaan cinta kasih.
f. Elegi, adalah puisi yang berisi ratap tangis/kesedihan.
g. Satire, adalah puisi yang berisi sindiran/kritik
Contoh puisi moderen
biduk di langit masih kering tertawa
melihat aku yang tetap bercumbu dengan khayal
menari kata dalam balutan puisi
membingkaikan rasa dalam bait
puisi adalah aku
aku bercinta dengan kata
dan merangkai menjadi satu kenangan indah
dekapan kalimat panjang membuai mesra diriku
kutemukan ada detak lemah setia

(2) Prosa
Prosa ialah karya sastra yang berbentuk cerita yang bebas, tidak terikat oleh rima (bunyi yang berselang/berulang di dalam/akhir larik), irama, dan kemerduan bunyi (meliputi euphony/mengambarkan keriangan, cacophony/bernuansa ketertekanan batin, kebekuan dan kesedihan, onomatope/sugesti suara yang sebenarnya). Prosa juga pemaparan pemikiran dan perasaan melalui bentuk paragraf demi paragraf.
(3) Drama
Merupakan pengemukaan gagasan dan perasan melalui bentuk dialog antara berbagai tokoh. Drama adalah salah satu genre sastra yang berada pada dua dunia seni, yaitu seni sastra dan seni pertunjukan atau teater. Orang yang melihat drama sebagai seni sastra menunjukkan perhatiannya pada seni tulis teks drama yang dinamakan juga dengan seni lakon. Teknik penulisan teks drama berbeda dengan teknik penulisan puisi atau prosa. Orang yang menganggap drama sebagai seni pertunjukan (teater) fokus perhatiannya ditujukan pada pertunjukannya atau pementasannya, tidak semata pada teksnya saja.
Drama anak merupakan suatu bentuk drama yang diperankan/ tokoh pelakunya adalah anak-anak. Misalnya: opera anak (trans7), ketoprak anak, dll.



2.3 Metode Apresiasi Sastra
Metode apresiasi sastra terbagi dalam dua kategori :
1. Apresiasi secara langsung : membaca atau menikmati cipta sastra berupa teks maupun performansi secara langsung.
2. Apresiasi secara secara tidak langsung : dapat dilakukan semisal mempelajari teori sastra, membaca artikel yang berkaitan dengan kesastraan, memberikan penilaian, dan mempelajari sejarah tentang sastra.
3. Apresiasi secara dokumentatif : Termasuk dalam kegiatan ini antara lain upaya mengumpulkan atau mengadakan koleksi tentang hasil-hasil karya sastrawan, mengumpulkan buku, artikel, atau pembahasan tentang sastra, khususnya prosa
4. Apresiasi secara kreatif : Termasuk dalam kegiatan ini adalah melakukan upaya penciptaan prosa itu sendiri atau menulis tentang prosa.


2.4 Tahapan Apresiasi Sastra
Adapun tahapan dalam apresiasi sastra, adalah :
1. Tingkat menggemari, yang ditandai oleh adanya rasa tertarik kepada buku-buku sastra serta keinginan membacanya dengan sungguh-sungguh, anak melakukan kegiatan kliping sastra secara rapi, atau membuat koleksi pustaka mini tentang karya sastra dari berbagai bentuk.
2. Tingkat menikmati, yaitu mulai dapat menikmati cipta sastra karena mulai tumbuh pengertian, anak dapat merasakan nilai estetis saat membaca puisi anak-anak, atau mendengarakan deklamasi puisi/prosa anak-anak, atau menonton drama anak-anak.
3. Tingkat mereaksi, yaitu mulai ada keinginan utuk menyatakan pendapat tentang cipta sastra yang dinikmati misalnya menulis sebuah resensi, atau berdebat dalam suatu diskusi sastra secara sederhana. Dalam tingkat ini juga termasuk keinginan untuk berpartisipasi dalam berbagai kegiatan sastra.
4. Tingkat produktif, yaitu mulai ikut menghasilkan ciptasastra di berbagai media masa seperti koran, majalah atau majalah dinding sekolah yang tersedia, baik dalam bentuk puisi, prosa atau drama (Wardani 1981)
5. Tingkat penikmatan, misalnya menikmati pembacaan/deklamasi puisi,menonton drama, mendengarkan cerita.
6. Tingkat penghargaan, misalnya memetik pesan positif dalam cerita, mengagumi suatu karya sastra, meresapkan nilai-nilai humanistik dalam jiwa; menghayati amanat yang terkandung dalam puisi yang dibacanya atau yang dideklamasikan.
7. Tingkat pemahaman, misalnya mengemukakan berbagai pesan-pesan yang terkandung dalam karya sastra setelah menelaah atau menganalisis unsur instrinsik-ekstrinsiknya, baik karya puisi, prosa maupun drama anak-anak.
8. Tingkat penghayatan, misalnya melakukan kegiatan mengubah bentuk karya sastra tertentu ke dalam bentuk karya lainnya (parafrase), misalnya mengubah puisi ke dalam bentuk prosa, mengubah prosa ke dalam bentuk drama, menafsirkan menemukan hakikat isi karya sastra dan argumentasinya secara tepat.
9. Tingkat implikasi, misalnya mengamalkan isi sastra, mendayagunakan hasil apresiasi sastra untuk kepentingan peningkatan harkat kehidupan (Suparman dalam Tarigan 2000)

2.5 Tujuan dan Manfaat Apresiasi Sastra
Manfaat apresiasi sastra, diantaranya :
1. melatih keempat keterampilan berbahasa, yakni mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis
2. menambah pengetahuan tentang pengalaman hidup manusia seperti adat istiadat, agama, kebudayaan, dsb,
3. membantu mengembangkan pribadi,
4. membantu pembentukan watak,
5. memberi kenyamanan,
6. meluaskan dimensi kehidupan dengan pengalaman baru (Wardani 1981)
Selain itu, manfaat lain dari apresiasi sastra, diantaranya :
1. Nilai personal
memberi kesenangan, mengembangkan imajinasi, memberi pengalaman yang dapat terhayati, mengembangkan pandangan ke arah persoalan kemanusiaan, menyajikan pengalaman yang bersifat emosional;
2. Nilai pendidikan
Membantu perkembangan bahasa, meningkatkan kelancaran-kemahiran membaca, meningkatkan keterampilan menulis, mengembangkan kepekaan terhadap sastra (Huck 1987)
Pembelajaran Sastra dimaksudkan Untuk meningkatkan kemampuan siswa mengapresiasikan karya sastra. Menurut Huck (1987 : 630-623) bahwa pembelajaran sastra harus irri pengalaman pada siswa yang akan berkontribusi pada 4 tujuan, yakni :
1. Pencarian kesenangan Pada buku
2. Menginterprestasikan bacaan sastra
3. Mengembangkan kesadaran bersastra
4. Mengembangkan apresiasi




2.6 Unsur-unsur Apresiasi Sastra
Squire dan Taba berkesimpulan bahwa sebagai suatu proses, apresiasi melibatkan tiga ciri inti, yaitu:
1. Aspek kognitif sejalan pengertian, pengertian berkaitan dengan pemahaman tentang teori-teori dasar sastra, seperti pengertian puisi, unsur-unsur instrinsik prosa, dan lain-lain.
2. Aspek emotif sejalan dengan kepekaan perasaan, kepekaan perasaan berkaitan dengan kemampuan menikmati dan menampilkan nilai-nilai keindahan yang terkandung dalam karya sastra, seperti rasa senang tidak senang, berkenaan dengan cerita dan tokoh, perasaan terharu dan gembira berkenaan dengan nasib tokoh, perasaan takut, kecewa, dan kagum berkenaan dengan gambaran peristiwa dalam cerita yang tergambar pada ekspresi wajah, gestur tubuh dan atau intonasi pada saat pembacaan karya sastra tertentu.
3. Aspek evaluatif berkaitan dengan kepekaan pikiran kritis dan penghargaan yang positif :
a. Penghargaan berkaitan dengan sikap pandang positif terhadap sastra bahwa sastra memiliki nilai-nilai positif yang bermanfaat bagi penjernihan batin, peningkatan harkat kehidupan individual-sosial.
b. Kepekaan pikiran kritis berkaitan dengan kemampuan memahami dan mengungkapkan sinstesis tentang makna atau nilai-nilai yang dikandung suatu karya sastra setelah mengadakan analisis yang teliti, saksama dan menyeluruh.
Apresiasi sastra anak-anak merupakan serangkaian kegiatan bermain dengan sastra sehingga tumbuh pemahaman, penghargaan, kepekaan pikiran kritis, kepekaan perasaan yang baik bagi anak terhadap karya sastra anak-anak.

2.7 Ciri-ciri Apresiasi Sastra
Ciri pembelajaran apresiasi satra (anak) diantaranya :
1. Ciri keterbacaan, meliputi :
a. Bahasa yang digunakan dapat dipahami anak, artinya kosa kata yang digunakan dikenal oleh anak, susunan kalimatnya sederhana sehingga dapat dipahami oleh anak
b. Pesan yang dikandung puisi dapat dibaca dan dipahami anak karena tidak bersifat diapan (tersembunyi) melainkan bersifat transparan atau eksplisit.
2. Ciri kesesuaian
a. Kesesuaian dengan kelompok usia anak, pada usia anak sekolah dasar menyukai puisi yang membicarakan kehidupan sehari-hari , petualangan, kehidupan keluarga yang nyata.
b. Kesesuaian dengan lingkungan sekitar tempat anak berada. Artinya, anak yang berada di lingkungan sekitar pantai akan bersemangat jika puisi yang diberikan untuk dipelajari adalah puisi yang berbicara tentang pantai. Atau pada musim kemarau, puisi yang diajadikan irri ajar adalah puisi yang berbicara tentang kemarau
Adapun cirri-ciri apresiasi sastra sesuai dengan jenisnya yaitu:
1. Puisi
a. isi sajak harus merupakan pengalaman dari dunia anak sesuai umur dan taraf perkembangan jiwa anak,
b. sajak itu memiliki daya tarik terhadap anak,
c. sajak itu harus memiliki keindahan lahiriah bahasa, misalnya irama yang hidup, tekanan kata yang nyata, permainan bunyi, dan lain-lain,
d. perbendaharaan kata yang sesuai dengan dunia anak.
2. Prosa
a. Bahasa yang digunakan haruslah sesuai dengan tingkat perkembangan bahasa anak.
b. Isi ceritanya haruslah sesuai dengan tingkat usia
c. latarnya dikenal anak, alurnya berbentuk maju dan tunggal, penokohannya dari kalangan anak dengan jumlah sekitar 3-4 orang, temanya tentang kehidupan sehari-hari, petualangan, olahraga, dan keluarga


3. Drama
Drama anak-anak tidak jauh beda dengan cerita anak-anak, baik dari segi bahasanya, tema, pesannya. Yang berbeda adalah dari segi dialog yang sederhana dan jumlah adegan yang tidak terlalu panjang dan berbelit.


2.8 Prinsip-prinsip Apresiasi Sastra
Pembelajaran apresiasi sastra meliputi pembelajaran apresiasi puisi, prosa, dan drama. Ada beberapa prinsip dalam pelaksanaan pembelajaran apresiasi sastra. Prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai berikut :
1. Pembelajaran sastra berfungsi untuk meningkatkan kepekaan rasa pada budaya bangsa.
2. Pembelajaran sastra memberikan kepuasan batin dan pengayaan daya estetis melalui bahasa.
3. Pembelajaran apresiasi sastra bukan pelajaran sejarah, aliran, dan teori sastra.
4. Pembelajaran apresiasi sastra adalah pembelajaran untuk memahami nilai kemanusiaan di dalam karya yang dapat dikaitkan dengan nilai kemanusiaan di dalam dunia nyata.

2.9 Penilaian Apresiasi Sastra
Standar kompetensi yang harus dicapai melalui pembelajaran Bahasa Indonesia adalah meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomununikasi dalam Bahasa Indonesia, baik secara lisan maupun tulisan serta menimbulkan penghargaan terhadap hasil cipta manusia Indonesia. Standar kompetensi tersebut dimaksudkan agar peserta didik siap mengakses situasi multi global lokal yang berorientasi pada keterbukaan dan kemasa depanan. Untuk itu, maka guru harus dapat membantu mereka membangun berbagai strategi komunikasi yang membuat mereka dapat menghadapi situasi kritis yang akan mereka hadapi.

Begitu pentingnya kemampuan berbahasa, sehingga masalah kemampuan berbahasa khususnya kemampuan baca-tulis atau literasi (melek huruf) menurut Azies dan Alwasilah (1997: 12) dan Akhadiah (1992: 18) di seluruh dunia masalah literasi atau melek huruf (membaca dan menulis) ini merupakan persoalan manusiawi sepenting dan semendasar persoalan pangan dan papan. Untuk itu, maka menurut Gani (1995: 1) proses pendidikan bahasa sejak di sekolah dasar harus mampu mewujudkan lulusan yang melek huruf dalam arti yang lebih luas yaitu melek teknologi dan melek pikir yang keseluruhannya juga mengarah pada melek kebudayaan.
Untuk mengukur keberhasilan pembelajaran ini, terdapat model-model penilaian pembelajaran keterampilan berbahasa baik lisan maupun tulis. Menurut Sugito (Santosa, 2003) penilaian pembelajaran keterampilan berbahasa lisan, meliputi penilaian menyimak dan berbicara, sementara penilaian keterampilan berbahasa tulis meliputi penilaian keterampilan membaca dan menulis. Sementara menurut Soegito (Santosa, 2003) dan menurut Oller ( Rofi’uddin, 1999) jenis-jenis tes yang dapat digunakan untuk menilai kemamampuan berbahasa banyak ragamnya, seperti jenis tes untuk penilaian pembelajaran menyimak, di antaranya tes respons terbatas, tes respons pilihan ganda, tes komunikasi luas, dan dikte. Sementara dalam penilaian kemampuan berbicara terdapat jenis tes, yaitu tes respon terbatas, tes terpadu, dan tes wawancara, tes kemampuan berbicara berdasarkan gambar, bercerita, diskusi, dan tes ujaran terstruktur, seperti mengatakan kembali, membaca kutipan, mengubah kalimat, dan membuat kalimat.
Penilaian Berbasis Kelas (PBK) merupakan penilaian yang dilaksanakan terpadu dengan kegiatan belajar mengajar di kelas (berbasis kelas) melalui pengumpulan kerja peserta didik (portfolio), hasil karya (produk), penugasan (proyek), kinerja (performance), dan tertulis (paper and pen).

PBK yang dilakukan guru secara terpadu dengan kegiatan pembelajaran berguna untuk :
(a) umpan balik bagi peserta didik dalam mengetahui kemampuan dan kekurangannya sehingga menimbulkan motivasi untuk memperbaiki hasil belajarnya;
(b) memantau kemajuan dan mendiagnosis kemampuan belajar peserta didik sehingga memungkinkan dilakukannya pengayaan dan remediasi untuk memenuhi kebutuhan peserta didik sesuai dengan kemajuan dan kemampuannya;
(c) memberikan masukan bagi guru untuk memperbaiki program pembelajarannya di kelas;
(d) memungkinkan peserta didik mencapai kompetensi yang telah ditentukan walaupun dengan kecepatan belajar yang berbeda-beda;
(e) memberikan informasi yang lebih komunikatif kepada masyarakat tentang efektivitas pendidikan sehingga mereka dapat meningkatkan partisipasinya di bidang pendidikan.

KURIKULUM

Dalam kamus besar bahasa Indonesia, kurikulum mengandung arti sebuah perangkat mata pelajaran yang diajarkan pada lembaga pendidikan; perangkat mata kuliah mengenai bidang keahlian khusus. Keahlian khusus yang dimaksud adalah bidang keguruan yang merupakan kajian kita.

Berdasarkan UU No.20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas (Sistem Pendidikan Nasional), pemerintah melalui Departemen Pendidikan Nasional menyatakan bahwa:
“Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.”
Untuk lebih memahami makna ‘kurikulum’ secara mudah dan sederhana, berikut ini adalah beberapa definisi atau pengertian yang terkait dengan makna dari kata “kurikulum”:
• Suatu pedoman atau panduan yang dipergunakan dalam menyelenggarakan pembelajaran
• Suatu panduan atau acuan yang mengatur tentang isi dan proses penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar pada suatu lembaga pendidikan
• Proses/aturan kegiatan belajar mengajar di sekolah
• Standar yang harus dicapai dalam melaksanakan kegiatan pendidikan
• Seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu. (UU No. 20 tahun 2003)
Secara sederhana, kurikulum merupakan pengalaman belajar yang akan dilalui dan dilakukan peserta didik. Dalam perspektif yang lebih luas, kurikulum merupakan seperangkat rencana (panduan) yang memberikan penjelasan atau pengaturan tentang isi pendidikan dan proses pendidikan yang akan dijalankan.
Kurikulum memberikan gambaran tentang isi pendidikan (tujuan, materi dan sasaran subjek didik) yang harus diperoleh, diterima dan diolah peserta didik pada suatu tingkatan pendidikan sekolah tertentu. Isi pendidikan yang ditetapkan mungkin telah diperhitung atau ditaksir berdasarkan berbagai pertimbangan seperti kajian lintas referensi, pertimbangan ahli (ahli kurikulum, ahli bidang studi atau ahli yang sesuai), kajian perkembangan peserta didik, hasil penelitian kemampuan peserta didik dalam menguasai bidang studi tertentu. Intinya, kurikulum dari aspek isi pendidikan (bahasa KTSPnya: standar isi) adalah kurikulum yang diperkirakan atau kurikulum yang diestimasikan (Estimate Curriculum). Mungkin saja isi pendidikan dalam suatu kurikulum tingkatan sekolah tertentu menjadi under estimate curriculum atau mungkin malah menjadi over estimate curriculum.
Kurikulum under estimate adalah kurikulum yang perkiraan isinya dibawah kemampuan atau perkembangan peserta didik pada suatu tingkatan usia atau tingkatan sekolah tertentu sehingga dapat dipastikan standar minimal isi kurikulum ini tentunya akan sangat mudah dilampaui oleh peserta didik, sedangkan kurikulum yang over estimate adalah kurikulum yang perkiraan isinya diatas kemampuan atau perkembangan peserta didik pada suatu tingkatan pendidikan sekolah tertentu sehingga standar isi kurikulum tersebut akan menjadi pengalaman yang sulit dilampaui oleh peserta didik.
Kurikulum under estimate akan melahirkan suatu proses pendidikan yang tidak memacu atau mengoptimalisasi perkembangan peserta didik. Namun sebaliknya, kurikulum yang over estimate akan mengakibatkan frustasi dan kecemasan pada peserta didik dalam setiap proses pendidikan. Oleh karena itu, estimasi kurikulum (khususnya standar isi pendidikan) harus disusun, dirancang dan ditetapkan dengan mempertimbangkan berbagai aspek terkait dengan peserta didik seperti tingkat perkembangan, kemampuan rata-rata yang dicapai dalam menguasai bidang tertentu dan berbagai pertimbangan bijaksana lainnya.
Aspek lain yang juga diatur dalam kurikulum adalah proses pelaksanaaan atau penyelenggaraan pendidikan. Untuk mencapai atau merealisasikan pencapaian isi pendidikan oleh peserta didik maka pendidik harus mampu menciptakan suatu proses pendidikan yang tidak hanya sesuai dengan isi pendidikan yang akan digali atau dibahas melainkan juga harus sesuai dengan kebutuhan, minat, kemampuan dan berbagai karakteristik peserta didik itu sendiri sebagai penerima, pengolah dan penelaah isi pendidikan. Kurikulum dimata pemerintah:
1. Pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu pada standar nasional pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
2. Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik. Pengembang-an kurikulum secara berdiversifikasi dimaksudkan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan pada satuan pendidikan dengan kondisi dan kekhasan potensi yang ada di daerah.
3. Kurikulum disusun sesuai dengan jenjang pendidikan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan memperhatikan:
a. peningkatan iman dan takwa;
b. peningkatan akhlak mulia;
c. peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik;
d. keragaman potensi daerah dan lingkungan;
e. tuntutan pembangunan daerah dan nasional;
f. tuntutan dunia kerja;
g. perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni;
h. agama;
i. dinamika perkembangan global; dan
j. persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan.

Cara Buat Anak Cinta Belajar

Penulis : Ikarowina Tarigan

Ketika Rabbi Shmuley, penyiar radiao oparah & friends, di usia sekolah dasar, diat tidak terlalu perduli dengan sekolah karena menurutnya sekolah hanyalah tempat pamer popularitas dan tidak mengajarkan apa pun.

Tetapi ketika dia berusia 14 tahun, dia minta kepada ibunya agar memindahkan dia ke sekolah lain. Di sekolah baru, pandangan dan pola pikirnya tentang sekolah berubah."Saya bergabung dengan anak-anak yang serius dan cinta belajar, saya mulai belajar dengan cara yang berbeda," ujarnya."Tiba-tiba saya juga cinta belajar."

Berikut, Rabbi Shmuley menuturkan beberapa alasan yang mungkin membuat putra-putri kesayangan Anda malas ke sekolah:

Mereka tidak melihat adanya tujuan

Hal ini bukan disebabkan oleh cara kerja sekolah tetapi mereka tidak bisa melihat tujuannya.

"Kita sebagai orangtua tidak berusaha menghubungkan kedua hal ini. Kita hanya menyuruh anak pergi ke sekolah dengan alasan untuk mendapatkan masa depan yang lebih baik, padahal mereka tahu banyak orang yang sukses tanpa pendidikan formal," kata Rabbi.

Orangtua seharusnya menunjukkan kepada anak bahwa sekolah berkenaan dengan satu hal, cinta belajar.

Mereka bosan

Menurut Rabbi, kebosanan merupakan ancaman terbesar bagi pendidikan anak. Orangtua sebaiknya mencoba membuat anak cinta belajar tidak hanya di sekolah tetapi juga di rumah. Coba tanyakan diri Anda: apakah rumah Anda merupakan tempat dimana belajar sangat dihargai?

Mereka capek

Anak-anak perlu tidur malam yang nyenyak. Pastikan anak-anak Anda mendapatkan tidur yang cukup sesuai dengan jadwal.

Mereka merasa diintimidasi

Menurut Rabbi, tidak ada salahnya mengantarkan anak masuk ke sekolah pada hari pertama atau selalu mengantar anak ke sekolah. Hal ini membuat Anda terlibat dengan mereka dan Anda bisa bertanya apa yang mereka rasakan.

Mereka berada di sekolah yang salah

Menemukan sekolah yang tepat sangat penting bagi anak-anak. Jadi, Anda harus perduli kalau anak merasa pindah ke sekolah lain lebih baik. Anda juga harus mengenal guru-guru di sekolah anak serta menempatkan pertemuan guru-orangtua sebagai prioritas utama.

Mereka merasa PR tiada habisnya

Menurut Rabbi, anak-anak sekarang mempunyai tugas terlalu banyak."Anda harus perduli dengan sekolah anak dan pastikan anak-anak Anda tidak terlalu dibebani dengan setumpuk PR yang akan membuat mereka tidak cinta belajar," kata Rabbi.
merasa sendiri

Berkomunikasilah dengan anak Anda mengenai hal-hal yang mereka lakukan di sekolah dan jadikan belajar sebagai aktifitas keluarga.mr-mediaindonesia
Mereka

10 sifat cukup untuk kita...

Apakah 10 sifat ini cukup buat kita?

1. Mempunyai Ketulusan
Ketulusan menempati peringkat pertama sebagai sifat yang paling disukai oleh semua wanita. Ketulusan membuat orang lain merasa aman dan dihargai karena yakin tidak akan dibodohi dan dibohongi. Pria yang tulus selalu mengatakan kebenaran, tidak suka mengada-ada, pura-pura, mencari-cari alasan atau memutarbalikkan fakta.

2. Rendah Hati
Beda dengan rendah diri yang merupakan kelemahan, sifat rendah hati justru mengungkapkan kekuatan. Hanya pria yang kuat jiwanya yang bisa bersikap rendah hati. Ia seperti padi yang semakin berisi, semakin menunduk. Pria yang rendah hati bisa mengakui dan menghargai keunggulan orang lain. Ia bisa membuat orang yang di atasnya merasa oke dan membuat orang yang di bawahnya tidak minder.

3. Kesetiaan
Kesetiaan sudah menjadi barang langka dan sangat tinggi harganya. Pria setia selalu bisa dipercaya dan diandalkan. Dia selalu menepati janji, punya komitmen yang kuat, rela berkorban, dan tidak suka berkhianat. Karena itu, pria dengan kepribadian seperti ini sudah tentu akan dipilih wanita.

4. Bersikap Positif
Pria yang bersikap positif selalu berusaha melihat segala sesuatu dengan kaca mata positif, bahkan dalam situasi yang buruk sekalipun. Dia lebih suka membicarakan kebaikan daripada keburukan orang lain, lebih suka bicara mengenai harapan daripada keputusasaan, lebih suka mencari solusi daripada frustasi, lebih suka memuji daripada mengecam.

5. Ceria
Karena tidak semua orang dikaruniai temperamen ceria, maka keceriaan tidak harus diartikan ekspresi wajah dan tubuh, tapi sikap hati. Pria yang ceria adalah mereka yang bisa menikmati hidup, tidak suka mengeluh, dan selalu berusaha meraih kegembiraan. Dia bisa “mentertawakan” situasi, orang lain, juga dirinya sendiri. Dia punya potensi untuk menghibur dan mendorong semangat orang lain.

6. Bertanggung jawab
Pria yang bertanggung jawab akan melaksanakan kewajibannya dengan sungguh-sungguh. Kalau melakukan kesalahan, dia berani mengakuinya. Ketika mengalami kegagalan, dia tidak akan mencari kambing hitam untuk disalahkan. Bahkan kalau dia kecewa dan sakit hati, dia tidak akan menyalahkan siapapun. Dia menyadari bahwa dirinya sendirilah yang bertanggung jawab atas apapun yang dialami dan dirasakannya.

7. Percaya Diri
Rasa percaya diri memungkinkan seseorang menerima dirinya apa adanya, menghargai orang lain. Pria yang percaya diri mudah menyesuikan diri dengan lingkungan dan situasi yang baru. Dia tahu apa yang harus dilakukannya dan melakukannya dengan baik.

9. Kebesaran Jiwa
Kebesaran jiwa dapat dilihat dari kemampuan seseorang memaafkan orang lain. Seorang pria yang berjiwa besar tidak membiarkan dirinya dikuasai oleh rasa benci dan permusuhan. Ketika menghadapi masa-masa sukar dia tetap tegar, tidak membiarkan dirinya hanyut dalam kesedihan dan keputusasaan.

10. Easy Going
Pria yang easy going menganggap hidup ini ringan. Dia tidak suka membesar-besarkan masalah kecil. Bahkan berusaha mengecilkan masalah-masalah besar. Dia tidak suka mengungkit masa lalu dan tidak mau khawatir dengan masa depan. Dia tidak mau pusing dan stres dengan masalah-masalah yang berada di luar kontrolnya.

10. Empati
Empati adalah sifat yang sangat mengagumkan. Pria yang berempati bukan saja pendengar yang baik, tapi juga bisa menempatkan diri pada posisi orang lain. Ketika terjadi konflik, dia selalu mencari jalan keluar terbaik bagi kedua belah pihak, tidak suka memaksakan pendapat dan kehendaknya sendiri. Dia selalu berusaha memahami dan mengerti orang lain.

Kalo belum cukup? kita tambahin ya, setia, paham agama, tauladan di rumah tangga, dan mengajak menuju sorga. Kalo dia pengen wayuh gimana? berarti dia suami yg hebat, artinya berani menantang bahaya, dan mampu melaluinya. Kita ga boleh benci karena itu ayat Quran.


referens: triyogo

Masalah Lagii

Hari senin,, awal dari hari. Masih terasa fresh,, sama seperti bulan agustus yg baru dimulai.
Banyak yang kulihat hari ini... Banyak yang kurasa hari ini... Dan banyak pula yang kupahami hari ini.
Aku selalu bersyukur pada Allah SWT,,, DIA memberiku nikmat begitu banyak.
Nikmat yang tak pernah bisa ku hitung.... nikmat yang terus mengalir untukku. Nikmat itu adalah nikmat sehat.
Sehat akal/pikiran, jasmani dan rohani.

Kawan.... membahas hidup tak akan ada habisnya.
Biasanya jika kita mulai bercerita tentang hidup... yang dilontarkan mulut kita apalagi kalau bukan masalah.
Iya... masalah... selalu masalah. Kita mengeluh karena masalah. Kita merasa masalah begitu besar. Kita merasa masalah selalu menghantui kemanapun kita berada. Benarkah begitu??

Pernahkah berfikir sebaliknya kawan...
Detik ini... tiba-tiba aku merasa tergelitik dengan imajinasiku sendiri. Ya beginilah aku dengan khayalan2ku...
Aku berfikir... mungkin saja "masalah" juga jenuh dengan kita. Bisa jadi "masalah" merasa rugi bertemu dengan kita. Atau kalau si "masalah" bisa protes,, dia juga akan protes karena selalu dikambinghitamkan sebagai penyebab mengapa orang jadi stress, nekad bunuh diri atau melakukan hal2 bodoh lainnya.
Manusia akan selalu mengatakan..."Semua ini karena masalah...."

Kasihan si "mas-alah"... selalu dipersalahkan terus ya... (hihihihi.... *lho kok aq ketawa sih?? aneh. Jangan2 aku juga sdh termasuk golongan manusia yg stress karena masalah?? hahahaha.... bukan,, bukan karena masalah... tenang saja kawan... aku masih waras dan normal 100%... buktinya aku masih bisa merangkai kata-kata sepanjang ini. hehehe...)

Lanjut lagi soal masalah nih...
Yang aku tahu tentang arti kata "masalah" adalah KESENJANGAN ANTARA HARAPAN DENGAN KENYATAAN.

Yupz... segala hal2 yg dirasa jauh dari harapan akan dianggap sebagai masalah....
Sekarang coba tanya pada diri kita sendiri....

>> Ketika kita berharap diberi rejeki yang banyak,, tetapi nyatanya semua serba pas-pasan... apakah ini masalah??
......Ada yg menjawab iya,, tetapi ada juga yg bilang tidak... apa aja boleh kok... bebas.... (eit...jangan ada yg saling jitak dong! Kurang sopan... coba pukul lebih kencang.. wkwkwkwk.... *ga jebo nih yg nulis!! aneh)

Oke,, kita kembali ke jalan yang lurus...
Sebenarnya dalam tulisan ini... ada yang ingin aku ungkapkan....

Begini kawan,, kita selalu merasa hal-hal yang tidak kita inginkan tak perlu terjadi. Dan sebaliknya... Kita berharap semua yang kita inginkan harus terjadi.... Bolehkah seperti ini??
Jawabnya: manusiawi bgt....

Aku pun sering merasa seperti itu...
Merasa bahwa apapun yang ku inginkan harus terwujud... ketika tidak sesuai dengan harapan,, maka aku frustasi dan terpuruk lalu berfikir bahwa aku bodoh. Padahal tidak begitu adanya.... tidak....
Itu hanya fikiran2 negatif kita saja. Dibalik kesulitan pasti ada kemudahan.
Tak ada hujan yang tak reda. Tak ada badai yang tak berlalu.
Awan hitam pasti kembali terang. Meski hujan masih rintik-rintik membasahi bumi,,, namun lihatlah pelangi yang mulai melengkung indah... Itulah awal kebahagiaan... Maka sambutlah ia dengan senyuman...
(Weleh...weleh.... sok puitis bgt diriku ini... hehehe....)

Begitulah kira2 yang ingin ku tulis hari ini...
Apa yang kutulis adalah nasihat untuk diriku sendiri. Aku tak mau dia merapuh, lemah dan cengeng.
Biarkan saja mereka menertawai ku, tapi aku tak boleh ikut menertawai diriku sendiri.
Biarkan saja dia tak menganggapku ada, tapi aku tak boleh rapuh.
Aku pasti bisa bertahan karena harapan itu masih ada.

Kalau sedang merasa tak berdaya seperti saat ini... Aku ingat kata-kata bijak dalam sebuah film barat.... Kata ahli kejiwaan,,, tersenyumlah pada diri sendiri dan ucapkan kata-kata ini,,,"Aku tidak mempedulikan hal-hal kecil".

Atau...

Kata temanku dulu... jangan pernah katakan: "Tuhan, aku punya masalah besar!"...
Tetapi cobalah mengatakan seperti ini: "Masalah, aku punya Tuhan Yang Maha Besar!"

Trust me! It's work. hehehehe.....
tertawalah,,, (jangan terlalu lama, nanti disangka gila lho)... senyum yg manis... dan tenangkan diri ya!!!

Hariii yang apesss,,,,,

Kawan,,, gak tau kenapa hari ini aku merasakan yang aneehh,,, mulai dari tadi malam,,pagi ini sampai dengan aku menulis tulisan ini,,, aku ingin mengantarkan temanku yang ingin masuk kuliah,, tak kusangka seragam hijau-hijau yang mengkilat itu banyak sekali dijalanan,, aku mersa santai karena aku tau aku membawa surat-surat yang lengkap saat mengendarai kendaraan roda dua,,,
Tetepi,,, alangkah kagetnya aku,, seragam hijau itu memberhentikanku dengan senyuman yang lembutt,,, dan ternyata aku lupa menyalakan LAMPU UTAMA motorku,,,aaakkkhhhh,,,, dasar polisi tau saja hal-hal yang luput dari manusia,,,
Ketika aku turun dari kendaraanku,,, ternyata polisi itu tak bisa menego lagii... ia minta 100rb,,,aaahhh,,, seketika aku kaget “MAHALL BAGTTTT” ucap temanku,,,
Ketika aku ingin menego dengan polisi itu.. dia langsung marah mendengan kebawelanku,,,uuuhhhh dasar polisi andai saja aku memiliki kedudukan diatas tingkatnya,,, tak mungkin aku dimaki-maki seperti itu,,,akhirnya SIM ku disita,,,,
Ya allahh ternyata seperti ini rasanya DITILANG,,, hiks,,hiks,,, penuh dengan emosi aku menghadapinya... tapii ya sudahlah mungkin memang aku jarang beramal,,,
Tapii akuu gak sudi kalo beramal untuk orang seragam hijau seperti ituuu,,,
Mereka sudah kaya,, terjamin,,, mengapa mereka senang sekali mendzolimi rakyat kecil,,, sempat ketika hendak ditilang aku melihat seorang laki-laki lanjut usia,,, yaa,,,sekitar 40tahunan,,, ia juga kena ditilang,,, ketika ia memberikan uang selembar kertas 10 rb,, polisi itu langsung mengejek sambil mengipas2 uang tersebut “ uang segini dapet apa?” ujar salah satu polisi yang gendut yang sangat menyebalkan itu,,,
Ya allah ,,, sungguh kasihan laki-laki tua itu,,, aku ingin sekali menolongnya,, tapii aku tidak punya uang yang aku bawa,,,
Apakah semua polisi itu sama seperti itu,,,
Akuu tau mereka hanya menjalankan tugas mereka,, tapii cara mereka yang tidak aku suka,,, andai aku memiliki kedudukan tinggi,,, ingin rasanya aku memaki-maki polisi itu,, tapii aku hanya bisa berbicara dalam hati,,,
Sempat aku berdebat dengan polisi itu dan aku minta rasa kemurah hatian polisi itu dengan aku seorang perempuan dan mahasiswa yang tidak memiliki uang,,tapii alangkah terkejutnya aku mendengar ucapan dari polisi itu “ Memang mahasiswa ini yang selalu merusak bangsa “.....
Rasanya aku ingin menangis mendengar kata-kata sperti itu,,,, katanya polisi adalah orang yang berpendidikan,,, tapii apa...
Yang ada didalam hati ini adalah sebuah kemarahan yang menyalah-ngalah,,,
Akan ku buktikan akuu seorang MAHASISWA yang bisa mengharumkan Bangsa ini,,,,!!!
Dan tak akan aku lupa nama polisi itu,,,,,

Jumat, 22 Juli 2011

Menjadi Orang Tabah

Siapa pun kita, tidak ada yang bebas dari tekanan hidup atau stres. Bagaimana kita menyikapi atau merespon stres, ternyata sangat membedakan kita satu sama lain.

Ada orang yang mudah mengeluh dan mudah menyerah dalam menghadapi tekanan hidup. Ada pula yang begitu tegar, optimistis, dan memandang tekanan hidup sebagai tantangan yang dapat dihadapi. Perbedaan ini dapat disebut perbedaan dalam ketabahan menghadapi stres. Ketabahan hati ternyata memiliki manfaat yang sangat besar bagi kesehatan fisik dan mental kita.

Ketabahan hati, keteguhan hati, atau hardiness, merupakan topik yang jarang dibicarakan dalam psikologi. Untunglah, hal tersebut masih menjadi perhatian sebagian kalangan psikologi, sehingga kita dapat memanfaatkan pengetahuan mengenai ketabahan hati untuk keperluan praktis dalam menghadapi persoalan hidup.

Dalam uraian ini kita akan menemukan pengertian, komponen-komponen, dan manfaat dari ketabahan hati.
Pengertian Kobasa dkk. dalam Journal of Personality and Social Psychology (1982) menjelaskan ketabahan hati sebagai suatu konstelasi karakteristik kepribadian yang berfungsi sebagai sumber daya untuk menghadapi peristiwa-peristiwa hidup yang menimbulkan stres.

Tokoh lain, Cotton (1990), lebih jelas lagi mengartikan ketabahan hati sebagai komitmen yang kuat terhadap diri sendiri, sehingga dapat menciptakan tingkah laku yang aktif terhadap lingkungan dan perasaan bermakna yang menetralkan efek negatif stres.

Sementara Quick dkk. (1997) menyatakan ketabahan hati sebagai konstruksi kepribadian yang merefleksikan sebuah orientasi yang lebih optimistis terhadap hal-hal yang menyebabkan stres. Ini sesuai dengan pendapat Kobasa yang melihat ketabahan hati sebagai kecenderungan untuk mempersepsikan atau memandang peristiwa-peristiwa hidup yang potensial mendatangkan stres sebagai sesuatu yang tidak terlalu mengancam.
Orang yang memiliki ketabahan hati memiliki keberanian berkonfrontasi terhadap perubahan atau perbedaan dan menarik hikmah dari keadaan tersebut (Foster & Dion, 2004).

Nah, apa yang dapat Anda simpulkan mengenai ketabahan hati berdasarkan berbagai penjelasan tadi?

Komponen Komponen atau aspek apa saja yang terdapat dalam ketabahan hati? Pengetahuan mengenai hal ini memberikan kejelasan kepada kita untuk dapat mewujudkan ketabahan dalam hidup kita.

Franken dalam bukunya Human Motivation (2002) menjelaskan adanya tiga komponen di dalam ketabahan hati. Ketiga komponen itu adalah:

1. Kontrol Komponen ini berisi keyakinan bahwa individu dapat memengaruhi atau mengendalikan apa saja yang terjadi dalam hidupnya. Individu percaya bahwa dirinya dapat menentukan terjadinya sesuatu dalam hidupnya, sehingga tidak mudah menyerah ketika sedang berada dalam keadaan tertekan.

Individu dengan ketabahan hati yang tinggi memiliki pandangan bahwa semua kejadian dalam lingkungan dapat ditangani oleh dirinya sendiri dan ia bertanggung jawab terhadap apa yang harus dilakukan sebagai respon terhadap stres. Seorang tokoh, DuDell, menjabarkan komponen ini menjadi empat, yaitu: (a) kerelaan dan keterampilan untuk membuat keputusan yang baik; (b) perasaan otonomi diri dan perasaan adanya suatu pilihan yang dapat diambil; (c) kemampuan untuk melihat peristiwa yang menyebabkan stres sebagai suatu bagian dari kehidupan; (d) motivasi untuk berprestasi sesuai dengan tujuan.

2. Komitmen Komponen ini berisi keyakinan bahwa hidup itu bermakna dan memiliki tujuan. Individu juga berkeyakinan teguh pada dirinya sendiri walau apa pun yang akan terjadi.

Individu dengan ketabahan hati yang tinggi percaya akan nilai-nilai kebenaran, kepentingan dan nilai-nilai yang menarik tentang siapakah dirinya dan apa yang mampu ia lakukan. Selain itu, individu dengan ketabahan hati yang tinggi juga percaya bahwa perubahan akan membantu dirinya berkembang dan mendapatkan kebijaksanaan serta belajar banyak dari pengalaman yang telah didapat. DuDell menjabarkan komponen ini menjadi empat, yaitu: (a) ketertarikan dan keingintahuan tentang hidup; (b) keyakinan dan ketahanan diri; (c) kerelaan untuk mencari bantuan dan dukungan sosial; (d) kemampuan mengenali nilai-nilai pribadinya yang unik dan tujuannya sendiri.

3. Tantangan Komponen ini berupa pengertian bahwa hal-hal yang sulit dilakukan atau diwujudkan adalah sesuatu yang umum terjadi dalam kehidupan, yang pada akhirnya akan datang kesempatan untuk melakukan dan mewujudkan hal tersebut.

Dengan demikian individu akan secara ikhlas bersedia terlibat dalam segala perubahan dan melakukan segala aktivitas baru untuk bisa lebih maju. Individu seperti ini biasanya menilai perubahan sebagai sesuatu yang menyenangkan dan menantang daripada sesuatu yang sifatnya mengancam. Dengan pandangan yang terbuka dan fleksibel, tantangan dapat dipandang sebagai bagian tak terpisahkan dari kehidupan dan harus dihadapi. Bahkan, tantangan dilihat sebagai kesempatan untuk belajar lebih banyak.
DuDell menjabarkan komponen ini menjadi empat, yaitu: (a) pendekatan yang fleksibel terhadap orang lain dan kondisi-kondisi tertentu; (b) memandang segala sesuatu secara positif dan optimis; (c) kerelaan untuk mengambil risiko yang membangun; (d) penghargaan serta penerimaan atas keunikan diri sendiri sebagai suatu berkah.

Tidak Mudah Jatuh Sakit Orang yang tabah dapat memetik beberapa manfaat bagi dirinya. Wahyu Rahardjo dalam laporan penelitiannya mengenai ketabahan hati (2005) merangkum dari berbagai literatur, dan menuliskan adanya tujuh fungsi ketabahan hati ini.

1. Membantu dalam proses adaptasi Individu dengan ketabahan yang tinggi akan sangat terbantu dalam melakukan proses adaptasi terhadap hal-hal baru, sehingga stres yang ditimbulkan tidak banyak. Sebuah penelitian membuktikan bahwa etnis Cina Kanada yang tinggal di Toronto, yang memiliki ketabahan hati lebih tinggi, lebih mudah beradaptasi dan mengurangi efek kecemasan serta tetap memiliki harga diri yang tinggi ketika mengalami diskriminasi. Sebuah penelitian lain memiliki hasil yang senada, menunjukkan bahwa ketabahan hati dapat membantu penyesuaian diri remaja pria yang melakukan wajib militer.

2. Lebih memiliki toleransi terhadap frustrasi Sebuah penelitian terhadap dua kelompok mahasiswa, yaitu kelompok yang memiliki ketabahan hati tinggi dan yang rendah, menunjukkan bahwa mereka yang memiliki ketabahan hati tinggi menunjukkan tingkat frustrasi yang lebih rendah dibanding mereka yang ketabahan hatinya rendah.

Senada dengan hasil penelitian itu, penelitian lain menyimpulkan bahwa ketabahan hati dapat membantu mahasiswa untuk tidak berpikir akan melakukan bunuh diri ketika sedang stres dan putus asa.

3. Mengurangi akibat buruk dari stres Kobasa yang banyak meneliti ketabahan hati menyebutkan bahwa ketabahan hati sangat efektif berperan ketika terjadi periode stres dalam kehidupan seseorang. Demikian pula pernyataan beberapa tokoh lain. Hal ini dapat terjadi karena mereka tidak terlalu menganggap stres sebagai suatu ancaman.

4. Mengurangi kemungkinan terjadinya burnout Burnout, yaitu situasi kehilangan kontrol pribadi karena terlalu besarnya tekanan pekerjaan terhadap diri, sangat rentan dialami oleh pekerja-pekerja emergency seperti perawat dsb. yang memiliki beban kerja tinggi. Untuk individu yang memiliki beban kerja tinggi, ketabahan hati sangat dibutuhkan untuk mengurangi burnout yang sangat mungkin timbul. Sebuah penelitian memberikan hasil yang sesuai dengan pernyataan itu, yaitu perawat yang memiliki ketabahan hati tinggi, ternyata lebih sulit mengalami burnout dibanding perawat yang ketabahan hatinya rendah.

5. Mengurangi penilaian negatif terhadap suatu kejadian atau keadaan yang dirasa mengancam dan meningkatkan pengharapan untuk melakukan coping yang berhasil Coping adalah penyesuaian secara kognitif dan perilaku menuju keadaan yang lebih baik, bertoleransi terhadap tuntutan internal dan eksternal yang terdapat dalam situasi stres. Ketabahan hati membuat individu dapat melakukan coping yang cocok dengan masalah yang sedang dihadapi. Individu dengan ketabahan hati tinggi cenderung memandang situasi yang menyebabkan stres sebagai hal positif, dan karena itu mereka dapat lebih jernih dalam menentukan coping yang sesuai.

Pernyataan dari Schult & Schult (1994) tersebut didukung oleh sebuah penelitian terhadap perawat yang menunjukkan bahwa mereka yang memiliki ketabahan hati tinggi lebih baik dalam memilih coping yang sesuai dengan masalah yang dihadapi.

6. Lebih sulit untuk jatuh sakit yang biasanya disebabkan oleh stres Ketabahan hati dapat menjaga individu untuk tetap sehat walaupun mengalami kejadian-kejadian yang penuh stres (Smet, 1994). Karena lebih tahan terhadap stres, individu juga akan lebih sehat dan tidak mudah jatuh sakit karena caranya menghadapi stres lebih baik dibanding individu yang ketabahan hatinya rendah (Cooper dkk, 1998).

7. Membantu individu untuk melihat kesempatan lebih jernih sebagai suatu latihan untuk mengambil keputusan. Kobasa & Pucetti (1983) menyatakan bahwa ketabahan hati dapat membantu individu untuk melihat kesempatan lebih jernih sebagai suatu latihan untuk mengambil keputusan, baik dalam keadaan stres ataupun tidak.

@ M.M Nilam Widyarini M.Si Kandidat Doktor Psikologi.

Pohon Zaitun Masih Berbunga

Di kota Basrah,,
Seorang ibu melagu
Didepan ayunan bayinya
Mendendangkan lagu sayang,,
Tidurlah nak,, malam masih panjang,,
Pohon zaitun dihalaman masih berbunga,,

Seribu satu cerita masih aku punya,,
Untuk mengantarkan kau dewasa..
Syahrazad mungkin habis cerita..
Tak menyangka diujung umur dunia,
Seorang durja memporakporanda negeri kita,
Namun doa robiah
Membuka pintu tuhan
Pinta lah apa yang bisa kau pinta
Pintalah zaitun tetap berbunga
Pintalah darah syahada menjadi pupuknya
Pintalah negeri kita tetap ada,
Pintalah nak,,
Pinta,,,
Tuhan Menjaga,,,

TATA DIRI

Tak perlu mencari istri secantik Bilqis..
Jika diri tak segagah Sulaiman,,,
Mengapa mengharap suami setampan Yusuf,,,
Jika diri tak seindah Zulaikha,,,
Tak perlu mencari seperti Ibrahim,,,
Jika diri tak sekuat Hajar & Saroh,,,
Mengapa didambakan teman hidup seistimewa Khadijah,,,
Jika diri tak sesempurna Rosululloh SAW..
Menikahlaahh,,,, karna nikah itu ibadaahh,,,,

Kamis, 21 Juli 2011

Mengenal & Membimbing Anak Hiperaktif

Apa sebenarnya yang disebut hiperaktif itu ? Gangguan hiperaktif sesungguhnya sudah dikenal sejak sekitar tahun 1900 di tengah dunia medis. Pada perkembangan selanjutnya mulai muncul istilah ADHD (Attention Deficit/Hyperactivity disorder). Untuk dapat disebut memiliki gangguan hiperaktif, harus ada tiga gejala utama yang nampak dalam perilaku seorang anak, yaitu inatensi, hiperaktif, dan impulsif.
Inatensi
Inatensi atau pemusatan perhatian yang kurang dapat dilihat dari kegagalan seorang anak dalam memberikan perhatian secara utuh terhadap sesuatu. Anak tidak mampu mempertahankan konsentrasinya terhadap sesuatu, sehingga mudah sekali beralih perhatian dari satu hal ke hal yang lain.
Hiperaktif
Gejala hiperaktif dapat dilihat dari perilaku anak yang tidak bisa diam. Duduk dengan tenang merupakan sesuatu yang sulit dilakukan. Ia akan bangkit dan berlari-lari, berjalan ke sana kemari, bahkan memanjat-manjat. Di samping itu, ia cenderung banyak bicara dan menimbulkan suara berisik.
Impulsif
Gejala impulsif ditandai dengan kesulitan anak untuk menunda respon. Ada semacam dorongan untuk mengatakan/melakukan sesuatu yang tidak terkendali. Dorongan tersebut mendesak untuk diekspresikan dengan segera dan tanpa pertimbangan. Contoh nyata dari gejala impulsif adalah perilaku tidak sabar. Anak tidak akan sabar untuk menunggu orang menyelesaikan pembicaraan. Anak akan menyela pembicaraan atau buru-buru menjawab sebelum pertanyaan selesai diajukan. Anak juga tidak bisa untuk menunggu giliran, seperti antri misalnya. Sisi lain dari impulsivitas adalah anak berpotensi tinggi untuk melakukan aktivitas yang membahayakan, baik bagi dirinya sendiri maupun orang lain.
Selain ketiga gejala di atas, untuk dapat diberikan diagnosis hiperaktif masih ada beberapa syarat lain. Gangguan di atas sudah menetap minimal 6 bulan, dan terjadi sebelum anak berusia 7 tahun. Gejala-gejala tersebut muncul setidaknya dalam 2 situasi, misalnya di rumah dan di sekolah.
Problem-problem yang biasa dialami oleh anak hiperaktif
*Problem di sekolah
Anak tidak mampu mengikuti pelajaran yang disampaikan oleh guru dengan baik. Konsentrasi yang mudah terganggu membuat anak tidak dapat menyerap materi pelajaran secara keseluruhan. Rentang perhatian yang pendek membuat anak ingin cepat selesai bila mengerjakan tugas-tugas sekolah. Kecenderungan berbicara yang tinggi akan mengganggu anak dan teman yang diajak berbicara sehingga guru akan menyangka bahwa anak tidak memperhatikan pelajaran. Banyak dijumpai bahwa anak hiperaktif banyak mengalami kesulitan membaca, menulis, bahasa, dan matematika. Khusus untuk menulis, anak hiperaktif memiliki ketrampilan motorik halus yang secara umum tidak sebaik anak biasa
*Problem di rumah
Dibandingkan dengan anak yang lain, anak hiperaktif biasanya lebih mudah cemas dan kecil hati. Selain itu, ia mudah mengalami gangguan psikosomatik (gangguan kesehatan yang disebabkan faktor psikologis) seperti sakit kepala dan sakit perut. Hal ini berkaitan dengan rendahnya toleransi terhadap frustasi, sehingga bila mengalami kekecewaan, ia gampang emosional. Selain itu anak hiperaktif cenderung keras kepala dan mudah marah bila keinginannya tidak segera dipenuhi. Hambatan-hambatan tersbut membuat anak menjadi kurang mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Anak dipandang nakal dan tidak jarang mengalami penolakan baik dari keluarga maupun teman-temannya. Karena sering dibuat jengkel, orang tua sering memperlakukan anak secara kurang hangat. Orang tua kemudian banyak mengontrol anak, penuh pengawasan, banyak mengkritik, bahkan memberi hukuman. Reaksi anakpun menolak dan berontak. Akibatnya terjadi ketegangan antara orang tua dengan anak. Baik anak maupun orang tua menjadi stress, dan situasi rumahpun menjadi kurang nyaman. Akibatnya anak menjadi lebih mudah frustrasi. Kegagalan bersosialisasi di mana-mana menumbuhkan konsep diri yang negatif. Anak akan merasa bahwa dirinya buruk, selalu gagal, tidak mampu, dan ditolak.
*Problem berbicara
Anak hiperaktif biasanya suka berbicara. Dia banyak berbicara, namun sesungguhnya kurang efisien dalam berkomunikasi. Gangguan pemusatan perhatian membuat dia sulit melakukan komunikasi yang timbal balik. Anak hiperaktif cenderung sibuk dengan diri sendiri dan kurang mampu merespon lawan bicara secara tepat.
*Problem fisik
Secara umum anak hiperaktif memiliki tingkat kesehatan fisik yang tidak sebaik anak lain. Beberapa gangguan seperti asma, alergi, dan infeksi tenggorokan sering dijumpai. Pada saat tidur biasanya juga tidak setenang anak-anak lain. Banyak anak hiperaktif yang sulit tidur dan sering terbangun pada malam hari. Selain itu, tingginya tingkat aktivitas fisik anak juga beresiko tinggi untuk mengalami kecelakaan seperti terjatuh, terkilir, dan sebagainya.
Berikut ini adalah faktor-faktor penyebab hiperaktif pada anak :
Faktor neurologik
*Insiden hiperaktif yang lebih tinggi didapatkan pada bayi yang lahir dengan masalah-masalah prenatal seperti lamanya proses persalinan, distres fetal, persalinan dengan cara ekstraksi forcep, toksimia gravidarum atau eklamsia dibandingkan dengan kehamilan dan persalinan normal. Di samping itu faktor-faktor seperti bayi yang lahir dengan berat badan rendah, ibu yang terlalu muda, ibu yang merokok dan minum alkohol juga meninggikan insiden hiperaktif
*Terjadinya perkembangan otak yang lambat. Faktor etiologi dalam bidang neuoralogi yang sampai kini banyak dianut adalah terjadinya disfungsi pada salah satu neurotransmiter di otak yang bernama dopamin. Dopamin merupakan zat aktif yang berguna untuk memelihara proses konsentrasi
*Beberapa studi menunjukkan terjadinya gangguan perfusi darah di daerah tertentu pada anak hiperaktif, yaitu di daerah striatum, daerah orbital-prefrontal, daerah orbital-limbik otak, khususnya sisi sebelah kanan
Faktor toksik
Beberapa zat makanan seperti salisilat dan bahan-bahan pengawet memilikipotensi untuk membentuk perilaku hiperaktif pada anak. Di samping itu, kadar timah (lead) dalam serum darah anak yang meningkat, ibu yang merokok dan mengkonsumsi alkohol, terkena sinar X pada saat hamil juga dapat melahirkan calon anak hiperaktif.
Faktor genetik
Didapatkan korelasi yang tinggi dari hiperaktif yang terjadi pada keluarga dengan anak hiperaktif. Kurang lebih sekitar 25-35% dari orang tua dan saudara yang masa kecilnya hiperaktif akan menurun pada anak. Hal ini juga terlihat pada anak kembar.
Faktor psikososial dan lingkungan
Pada anak hiperaktif sering ditemukan hubungan yang dianggap keliru antara orang tua dengan anaknya.
Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa dilakukan oleh orang tua untuk mendidik dan membimbing anak-anak mereka yang tergolong hiperaktif :
*Orang tua perlu menambah pengetahuan tentang gangguan hiperaktifitas
*Kenali kelebihan dan bakat anak
*Membantu anak dalam bersosialisasi
*Menggunakan teknik-teknik pengelolaan perilaku, seperti menggunakan penguat positif (misalnya memberikan pujian bila anak makan dengan tertib), memberikan disiplin yang konsisten, dan selalu memonitor perilaku anak
*Memberikan ruang gerak yang cukup bagi aktivitas anak untuk menyalurkan kelebihan energinya
*Menerima keterbatasan anak
*Membangkitkan rasa percaya diri anak
*Dan bekerja sama dengan guru di sekolah agar guru memahami kondisi anak yang sebenarnya
Disamping itu anak bisa juga melakukan pengelolaan perilakunya sendiri dengan bimbingan orang tua. Contohnya dengan memberikan contoh yang baik kepada anak, dan bila suatu saat anak melanggarnya, orang tua mengingatkan anak tentang contoh yang pernah diberikan orang tua sebelumnya.