Dalam QS.26:83 Allah SWT mengungkapkan doa
Rasulullah Ibrahim AS, yang sekaligus berarti Allah SWT mengajarkan setiap
manusia untuk berdoa, sebagai berikut: “Ya, Tuhanku, berikanlah kepadaku hikmah
(kemampuan memahami sesuatu), dan masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang
yang shaleh.”
Dalam doa ini, setiap manusia dibimbing
untuk menghargai hikmah, yaitu kemampuan memahami sesuatu, agar tergolong orang
yang shaleh. Melalui doa ini manusia juga dimotivasi untuk membangun hikmah
pada dirinya, agar tergolong orang yang shaleh.
Sebagaimana diketahui, orang yang memiliki
hikmah ketuhanan akan mengerti, bahwa sesuatu disebut Tuhan bila sesuatu itu
Maha Kuasa, dan sesuatu Maha Kuasa bila sesuatu itu Maha Esa. Dengan demikian
Tuhan itu Maha Esa, sebab kalau Tuhan tidak Maha Esa maka ia tidak Maha Kuasa,
dan itu berarti ia bukan Tuhan.
Oleh karena itu, seorang manusia yang
sedang membangun hikmah pada dirinya, harus bersedia menjadi orang cerdas (fathonah). Ia harus melatih
kemampuannya membaca (iqra) segala
sesuatu yang bermanfaat bagi upayanya membangun hikmah.
Sambil terus menerus membangun kecerdasannya,
ia berupaya merengkuh sifat amanah
(dapat dipercaya) dengan bersikap obyektif (shiddiq).
Setelah terus menerus melatih kecerdasan, maka ia mulai dapat membangun hikmah
secara bertahap. Bagian-bagian pengetahuan yang telah ia fahami kemudian ia
bagikan kepada orang lain seara informatif (tabligh).
Dengan demikian lengkaplah upayanya
meneladani Rasulullah Muhammad SAW yang memiliki sifat FAST (Fathonah, Amanah, Shiddiq, dan Tabligh). Hal ini menjadikan orang yang sedang
membangun hikmah sebagai orang yang memiliki personal strength.
Selamat merenungkan, dan jangan lupa berdoa
kepada Allah SWT, untuk kebaikan Bangsa Indonesia, Bangsa Palestina, dan Umat
Islam di seluruh dunia.
Semoga Allah SWT
berkenan meridhai...
By. ARISTIONO NUGROHO
Tidak ada komentar:
Posting Komentar