Penulis : Ikarowina Tarigan
Ketika Rabbi Shmuley, penyiar radiao oparah & friends, di usia sekolah dasar, diat tidak terlalu perduli dengan sekolah karena menurutnya sekolah hanyalah tempat pamer popularitas dan tidak mengajarkan apa pun.
Tetapi ketika dia berusia 14 tahun, dia minta kepada ibunya agar memindahkan dia ke sekolah lain. Di sekolah baru, pandangan dan pola pikirnya tentang sekolah berubah."Saya bergabung dengan anak-anak yang serius dan cinta belajar, saya mulai belajar dengan cara yang berbeda," ujarnya."Tiba-tiba saya juga cinta belajar."
Berikut, Rabbi Shmuley menuturkan beberapa alasan yang mungkin membuat putra-putri kesayangan Anda malas ke sekolah:
Mereka tidak melihat adanya tujuan
Hal ini bukan disebabkan oleh cara kerja sekolah tetapi mereka tidak bisa melihat tujuannya.
"Kita sebagai orangtua tidak berusaha menghubungkan kedua hal ini. Kita hanya menyuruh anak pergi ke sekolah dengan alasan untuk mendapatkan masa depan yang lebih baik, padahal mereka tahu banyak orang yang sukses tanpa pendidikan formal," kata Rabbi.
Orangtua seharusnya menunjukkan kepada anak bahwa sekolah berkenaan dengan satu hal, cinta belajar.
Mereka bosan
Menurut Rabbi, kebosanan merupakan ancaman terbesar bagi pendidikan anak. Orangtua sebaiknya mencoba membuat anak cinta belajar tidak hanya di sekolah tetapi juga di rumah. Coba tanyakan diri Anda: apakah rumah Anda merupakan tempat dimana belajar sangat dihargai?
Mereka capek
Anak-anak perlu tidur malam yang nyenyak. Pastikan anak-anak Anda mendapatkan tidur yang cukup sesuai dengan jadwal.
Mereka merasa diintimidasi
Menurut Rabbi, tidak ada salahnya mengantarkan anak masuk ke sekolah pada hari pertama atau selalu mengantar anak ke sekolah. Hal ini membuat Anda terlibat dengan mereka dan Anda bisa bertanya apa yang mereka rasakan.
Mereka berada di sekolah yang salah
Menemukan sekolah yang tepat sangat penting bagi anak-anak. Jadi, Anda harus perduli kalau anak merasa pindah ke sekolah lain lebih baik. Anda juga harus mengenal guru-guru di sekolah anak serta menempatkan pertemuan guru-orangtua sebagai prioritas utama.
Mereka merasa PR tiada habisnya
Menurut Rabbi, anak-anak sekarang mempunyai tugas terlalu banyak."Anda harus perduli dengan sekolah anak dan pastikan anak-anak Anda tidak terlalu dibebani dengan setumpuk PR yang akan membuat mereka tidak cinta belajar," kata Rabbi.
merasa sendiri
Berkomunikasilah dengan anak Anda mengenai hal-hal yang mereka lakukan di sekolah dan jadikan belajar sebagai aktifitas keluarga.mr-mediaindonesia
Mereka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar