Selasa, 19 Juli 2011

MODEL PEMBELAJARAN PROYEK

Makna Pengajaran Proyek
Secara harfiah, Proyek mempunyai makna maksud atau rencana. Dalam suatu kegiatan pengajaran, Proyek di bicarakan antara guru dan murid secara bersama- sama dalam rangka memahami berbagai sendi-sendi dasar pengetahuan pada berbagai bidang pengembangan. Pada dasarnya pengajaran Proyek adalah merencanakan suatu pemecahan masalah pada berbagai bidang studi ( pengembangan).
Di samping itu pengajaran proyek merupakan suatu
model pengajaran yang dilakukan guru dengan jalan menyajikan suatu bahan pengajaran yang memungkinkan murid mengolah sendiri untuk menguasai bahan pengajaran tersebut serta menuntut siswa agar lebih aktif dan produktif untuk menemukam pengetahuan.
Bentuk –bentuk pengajaran proyek
Pada lembaga pendidikan bidang - bidang studi (pngembangan ) di sajikan secara terpisah (parsial) antara satu bidang studi dengan bidang studi lainya. Setiap bidang studi (bidang pengembangan) mempunyai urutan pembelajaran sendiri – sendiri, seolah- olah tidak menunjukan hubungan satu sama lainya. Untuk mengatasi kelemahan model pengajaran tersebut maka pengajaran Proyek dengan berbagai bentuknya dapat dijadikan sebagai alternatif.
 Pengajaran Proyek Total
Bentuk pengajaran ini menghendaki setiap bidang studi (pengembangan) melebur menjadi satu menunjukan keterkaitan dengan bidang studi lain membentuk satu kesatuan yang utuh. Bentuk pengajaran Proyek total dapat digambarkan sebagai berikut:



B.Indonesia
“Membaca
cerita melestarikan Hutan”


IPA
Manfaat Hutan




IPS
Hutan dan Pemenuhan Kebutuhan Hidup


PPKN
Menanam Hutan Bersama
IPA
Manfaat Hutan



 Pengajaran Proyek Parsial (bagian)
Dalam bentuk ini terdapat penggabungan antara bidang studi (pengembangan) yang berdiri sendiri dengan bidang studi yang saling berhubungan. Diberikan dengan model pengajaran yang lama (biasa) sedangkan bidang studi yang saling berkaitan diberikan dengan bentuk Proyek.

 Pengajaran Proyek Okasional
Hanya dilaksanakan pada saat-saat tertentu saja yang memungkinkan dilaksanakan pengajaran proyek, baik secara total maupun parsial. Proyek okasional dapat dilaksanakan sebagai bentuk alternatif untuk menanggulangi kejenuhan anak mengikuti model pengajaran pada sekolah lama. Dapat dilaksanakan satu bulan sekali, pertengahan caturwulan atau satu catur wulan sekali.
Dalam mendesain pengajaran Proyek harus ditentukan secara jelas tentang tema atau pokok masalah (pusat minat) anak. Berdasarkan tema atau pokok masalah bidang-bidang studi dikaitkan satu sama lainnya. Penentuan tema itu dapat dilakukan berdasarkan lingkungan hidup anak atau urutan kejadian (sejarah).


Dari lingkungan hidup anak misalnya dapat dimulai dari tema keluarga, rumah, teman bermain , sekolah.

2.3 Sumber Belajar
Sumber Belajar dalam Pengajaran Proyek dapat
Memanfaatkan.
 Lingkungan di sekitar anak, seperti di lingkungan rumah, keluarga dan sekolah.
 Televisi,anak dapat menonton berita sehingga anak dapat mendapatkan pengetahuan.
 Ke kebun Binatang, anak dapat melihat semua jenis hewan sehingga tidak hanya berkhayal ketika di tanya oleh guru tentang binatang
 Taman buah, anak dapat mengenal buah- buahan dan cara menanam buah sehingga anak dapat mempraktikannya.

2.4 Langkah-langkah Pengajaran proyek
Model pengajaran proyek dilaksanakan dengan menggunakan lima llangkah sebagai berikut:
• Langkah Persiapan
Guru mempersiapkan tema atau pokok masalah yang akan dilaksanakan dengan menggunakan pengajaran proyek. Setiap isi bidang studi (pengembangan) yang sesuai dengan tema atau pokok masalah tersebut. Dalam langkah pertama guru hendaknya mengidentifikasi dan merelevansikan isi setiap bidang studi yang akan dilaksanakan.





Contoh :
Tema : Keluarga kita
Bidang Studi Bahan Pengajaran

Bahasa Indonesia Kegiatan sehari-hari keluarga
Makanan kesukaan keluarga
Matematika Jumlah anggota keluarga
Penghasilan dan belanja keluarga
Ilmu Pengetahuan Alam Kesehatan keluarga
Tanaman dan binatang
Peliharaan
Ilmu Pengetahuan Sosial Tata krama dan keluarga
Tolong menolong antara anggota keluarga dan silsilah keluarga.
Keterampilan Menggambar anggota keluarga
Membuat kerajinan rumah

Pada tahap persiapan, guru juga harus mempersiapkan hal- hal
berkaitan dengan :
1. pemberian materi yang akan di berikan secara klasikal
2. pemberian bahan pengajaran secara tertulis sehingga anak dapat memiliki pemahaman yang agak mendalam berkaitan dengan isi dan bahan pelajaran.
3. jenis- jenis tugas yang dikerjakan anak secara kelompok (5-7 orang)
atau perorangan
4. menetapkan jumlah jam yang akan digunakan pada setiap jam pelajaran



5. rencana perjalanan sekolah yang akan di laksanakan
6. rencana pameran yang akan diselenggarakan oleh anak – anak.

• Pendahuluan
Dalam kegiatan pendahuluan, guru mengadakan percakapan bersama anak-anak secara klasikal tentang tema atau pokok masalah. Percakapan ini sekaligus dapat menjajaki kesanggupan anak dalam mengenal bahan pelajaran serta tugas yang akan dikerjakannya. Dimaksudkan untuk membangkitkan perhatian dan semangat anak-anak untuk melihat, menyelidiki, menyimpulkan dan mengkomunikasikan tentang sesuatu yang ditemukannya. Dalam kegiatan percakapan, guru dapat menulis hal-hal yang sudah dikenal anak dari tema atau pokok masalah yang sedang dibicarakan. Hasil percakapan ini akan mengidentifikasi berbagai pokok proyek dalam setiap bidang studi.

• Perjalanan Sekolah atau Survey
Perjalanan sekolah atau survey dilakukannya pada beberapa keluarga atau rumah yang berdekatan dengan lokasi sekolah. Masing-masing kelompok murid melakukan pengamatan pada berbagai hal yang menjadi persoalan, misalnya bertanya tentang silsilah keluarga, binatang dan tanaman apa saja yang dipelihara, siapa dan jenis penyakit apa yang pernah diderita anggota keluarga, berapa penghasilan dan apa saja belanjanya, kerajinan apa saja yang dikerjakan keluarga tersebut. Agar perjalanan sekolah tersebut berlangsung tertib maka guru harus memberikan dan menanamkan tata tertib pada anak ketika akan melakukan kunjungan, misanya bersikap dan berbicara sopan, membawa buku catatan.


• Pengolahan Masalah
Setelah murid-murid mengadakan kunjungan tiap kelompok secara tertib kembali ke sekolah dengan membawa berbagai hasil pengamatan, misalnya data jumlah keluarga, bagan silsilah keluarga, data penghasilan dan pengeluaran keluarga, data tanaman dan binatang yang dipelihara keluarga, data kesehatan anggota keluarga, jenis keterampilan yang dikerjakan pada keluarga yang diamati. Semua data itu dikumpulkan dan dilaporkan pada guru sebelum disampaikan pada diskusi dan kemudian dipresentasikan. Dengan demikian, kelas memperlihatkan fungsinya sebagai laboratorium bagi murid-murid untuk belajar sambil mengerjakan tugas. Di sinilah aplikasi (penerapan) konsep “learning by doing”
• Pameran
Sesuai dengan rencana, pameran dirancang dan di laksanakan oleh anak itu sendiri. Anaklah yang menyusun meja dan kursi sehingga suatu pameran. Selain itu anak juga menghiasi kelas dengan warna warni, pas bunga serta menempatkan berbagai hasil pengamatan. Disini guru lebih banyak bertindak sebagai pengawas dan pembimbing dalam mempersiapkan pameran. Pada hari H, para orang tua dan keluarga berpartisipasi untuk hadir melihat, mengamati, bertanya dan memberikan tanggapan pada anak.
Referensi : Drs. Hapidin, Renti Oktaria S.PdI, W.Nadar S.PdI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar