Kamis, 21 Juli 2011

PSIKOLOGI MASA REMAJA

1. Pengertian Masa Remaja
Masa remaja merupakan masa dimana seseorang atau , manusia dalam proses menuju pencarian jati diridi masa awal kehidupan yang sebenarnya pada dirinya serta masa remaja merupakan masa yang sangat penting dalam pembentukan jati diri seseorang, Oleh karenanya psikolagi perkembngan remaja dapat dikatakan factor yang sangat berperan di dalamnya.
2. Ciri- Ciri Anak Remaja
1. Periode masa puber usia 12-18 tahun
a) Masa pra puberitas = peralihan dari masa kanak-kanak kemasa awal puberitas.
Cirinya :
• Anak mulai bersikap kritis
• Anak tidak suka diperlakukan seperti anak kecil lagi
2. Masa puberitas usia 14-16 tahun = masa remaja awal
Cirinya:
• Mulai cemas dan bingung tentanmg perubahan fisiknya
• Memperhatikan penampilan
• Sikapnya tidak menentu ? plin plan (mulai mencari jati dirinya)
• Suka berkelompok dengan teman sebaya dan senasib
• Mulai adanya mimpi basah

3. Masa akhir puberitas usia 17-18 tahun + peralihan dari masa puberitas kemasa adolsen.
4. Periode remaja adolsen usia 19-21 tahun (merupakan masa akhir remaja)
• Perhatiannya tertutup pada hal-hal realistis
• Mulai menyadari akan realita
• Sikapnya mulai jelas tentang hidup
• Mulai Nampak bakat minatnya
3. Cara-Cara Penanganannya :
Penanganan masalah remaja perlu dilakukan secara konfrehensif, sebelum menentukan penatalaksanaan perlu dilakukan penilaian yang konfrehensif dan cermat factor-faktor mana yang melatar belakangi masalah remaja
Farmakoterafi
Hanya diberikan atas indikasi / kapan diperlukan
Anti cemas : bila disertai kecemasan
Anti depresan ; bila ada factor depresi yang cukup bermakna yang melatarbelakanginya
Anti psikotik : bila ada gangguan psikotik
Psikoterapi
Dalam member psikoterapi perlu terjalin hubungan timbal balik antara terapis dan remaja dengan bersikap empati pada remaja sehingga terjaln suatu kepercayaan remaja kepada terapis
Tujuanya :
Beri kesempatan untuk ventilasi
Kuatkan egonya agar dapat mengatasi masalah
Tumbuhkan kesadaran diri tentang kemandirian dan tanggung jawab, cita masa depan.
Konseling / psikoterapi orang tua
Terapis perlu membangun hubungan tibal balik dengan bersikap empati orang tua, dengan harapan orang tua mempu menjadi terapis bagi anaknya tujuannya :
Memberi kesempatan untuk ventilasi mengungkap kejelekan, kekuatiran serta rasa marah tanpa meyalahkan mereka, perlua diingatkan bahwa menjadi orang tua bukanlah suatu hal yang mudah, sering kali karena kurang pengertian, caranya justru salah walaupun tujuannya baik.
4. Mendukung Anak Remaja Untuk Menemukan Dirinya
Agar orangtua mampu menciptakan suasana yang aman dan nyaman dengan bersikap :
• Memberi perhatian dan menghargai anak remajanya
• Memberi kepercayaan
• Tegas terhadap tngkah laku yang tidak benar
• Melatih mandiri
• Orang tua harus sejalan dalam mendidik remaja
• Memberi kesempatan remaja mengungkap perasaanya dan orang tua mau mendengarkan dan mengerti permasalahnya.
5. Pengelompokan Sosial Ramaja
Teman dekat
Remaja biasa mempunyai dua atau tiga orang teman dekat, atau sahabat karib. Mereka adalah sesame seks yang mempunyai minat dan kemampuan yang sama. Teman dekat saling mempengaruhi satu sama lain meskipun kadang-kadang juga bertengkar.

Kelompok kecil
Kelompok ini biasanya terdiri dari kelompok teman-teman dekat. Pada mulanya terdiri dari seks yang sama, tetapi kemudian meliputi kedua jenis seks.
Kelompok besar
Kelompok besar, yang terdiri ari beberapa kelompok kecil dan kelompok teman dekat, berkembang dengan meningkatnya minat akan pesta dan berkencan. Karea kelompok ini besar, maka penyesuaian minat berkurang di antara anggota-anggotanya sehingga terdapat jarak social yang lebih besar diantara mereka.
Kelompok yang terorganisasi
Kelompok pemuda yang dibina oleh orang dewasa dibentuk oleh sekolah dan organisasi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan social para remaja yang tidak mempunyai klik atau kelompok besar. Banyak remaja yang mengikuti kelompok seperti itu merasa diatur dan berkurang minatnya ketika berusia enam belas atau tujuh belas tahun.
Kelompok geng
Remaja yang tidak termasuk klik atau kelimpok besar dan yang merasa tidak puas dengan kelompok yang terorganisasi mungkin mengikuti kelompok geng. Anggota geng biasanya terdiri dari anak-anak sejenis dan minat utama mereka adalah untuk menghadapi penolakan teman-teman melalui perilaku anti social.
6. Kondisi-Kondisi Yang Menyebabkan Remaja Diterima Atau Ditolak
Sindroma penerimaan
• Kesan pertama yang menyengkan sebagai akibat dari penampilan yang menarik perhatian, sikap yang tenang dan gembira.
• Reputasi sebagai seorang yang sportif dan menyenangkan
• Penapilan diri yang sesuai dengan teman-teman sebaya.
• Perilaku social yang ditandai oleh kerja sama, tanggung awab, panjang akal, kesenangan bersama orang-orang lain, bijaksana dan sopan.
• Matang, terutama dalam hal pengendalian emosi serta kemauan untuk mengikuti peraturan-peraturan.
• Sifat kepribadian yang menimbulkan penyesuaian social yang baik seperti jujur, setia, tidak mementingkan diri sendiri dan ekstraversi.
• Status social ekonomi yang sama atau sedikit di atas angota-angota lain dalam kelompoknya dan hubungan yang baik dengan angota-angota keluarga.
• Tempat tinggal yang dekat dengan kelompok sehingga mempermudah hubungan dan partisipasi dalam berbagai kegiatan kelompok.
System alienasi
• Kesan pertama yang kurang baik karena penampilan diri yang kuang menarik atau sikap menjauhkan diri sendiri.
• Terkenal sebagai seorang yang tidak sportif
• Penampilan yang tidak sesuai denga standar kelompok dalam hal daya tarik fisik atau tentang kerapihan.
• Perilaku social yang ditandai oleh perilaku menonjol diri, menggangu dan menggertak orang lain, senang memerintah, tidak dapat bekerja sama dan kurang bijaksana.
• Kurangnya kematangan, terutama kelihatan dalam hal pengendalian emosi, ketenangan, kepercayaan diri dan kebijaksanaan.
• Sifat-sifat kepribadan yang mengganggu orang lain seperti mementingan diri sendiri, keras kepala, gelisah, dan mudah marah.
• Status sosioekonomis berada di bawah status sosioekonomis kelompok dan hubungan yang buruk dengan anggota –anggota keluarga.
• Tempat tinggal yang terpencil dari kelompok atau ketidak mampuan untuk berpartisipasi dalam kegiatan kelompok karena tanggang jawab keluarga atau karena bekerja sambilan.
7. MINAT-MINAT SOSIAL YANG UMUM PADA REMAJA
Pesta
Minat terhadap pesta dengan teman-teman lawan jenis pertama kali tampak sekitar usia tiga belas tahun. Sepanjang masa remaja anak perempuan lebih menyukai pesta daripada anak laki-laki.
Minum MinumanKeras
Minuman keras pada saat berkencan atau pesta semakin bertambah populer selama masa remaja. Remaja perempuan bersama teman-teman sejenis jarang minum minuman keras dibadingkan dengan remaja.
Obat-obat Terlarang
Meskipun tidak bersifat universal, pengguana obat-obat terlarang merupakan kegiatan klik dan kegiatan pesta yang populer, yang dimulai pada awal masa remaja. Banyak remaja mencoba obat-obat ini karena ”harus dicoba”, meskipun beberapa kemudian menjadi kecanduan.
Percakapan (Bahasa)
Setiap remaja memperoleh rasa aman bila berada di antara teman-teman dan membicarakan hal-hal yang menarik atau yang mengganggunya. Pertemuan-pertemuan seperti ini merupakan kesempatan untuk mengeluarkan isi hati dari memperoleh pandangan baru terhadap masalah yang dihadapi.
Menolong Orang Lain
Banyak kawula muda sangat berminat untuk menolong mereka yang merasa dirinya tidak dimengerti, diperlakukan kurang baik atau yang merasa tertekan. Lama kelamaan minat ini berkurang, karena dua hal. Pertama, remaja mulai merasa bahwa tidak ada yang dapat mereka lakukan untuk memperbaiki kekeliruan-kekeliruan ini, dan kedua, mereka merasa bahwa usaha-usaha mereka seringkali tidak dihargai.


Peristiwa Dunia
Melalui pelajaran-pelajaran di sekolah dan media masa, remaja seringkali mengembangkan minat terhadap pemerintahan, politik dan peristiwa-peristiwa dunia. Minat ini diungkapkan terutama melalui bacaan dan pembicaraan-pembicaraan dengan teman-teman, guru-guru dan orang tua.
Kritik dan Pembaruan
Hampir semua kawula muda, terutama remaja perempuan, menjadi kritis dan berusaha memperbaiki orang tua, teman-teman, sekolah dan masyarakat. Kritik-kritik mereka biasanya bersifat merusak, bukan kritik membangun, dan usul-usul untuk memperbaiki biasanya tidak praktis.

8. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SIKAP REMAJA
TERHADAP PENDIDIKAN
 Sikap teman sebaya berorientasi sekolah atau berorientasi kerja.
 Sikap orang tua menganggap pendidikan sebagai batu loncatan ke arah mobilitas sosial atau hanya sebagai suatu kewajiban karena diharuskan oleh hukum.
 Nilai-nila, yang menunjukkan keberhasilan atau kegagalan akademis.
 Relevansi atau nilai praktis dari berbagai mata pelajaran.
 Sikap terhadap guru-guru, pegawai tata usaha, dan kebijaksanaan akademis serta disiplin.
 Keberhasilan dalam berbagai kegiatan ekstra kulikuler.
 Derajat dukungan sosial diantara teman-teman sekelas.

9. MINAT REKREASI REMAJA
Permainan dan Olah Raga
Permainan dan olah raga yang terorganisasi tidak menarik lagi dalam perjalanan masa remaja, dan remaja mulai menyukai olah raga tontonan. Permainan-permainan yang menuntut ketrampilan intelektual seperti permainan kartu, bertambah populer.
Bersantai
Remaja gemar bersantai-santai dan mengobrol dengan teman-teman. Mereka makan sambil membicarakan orang lain dan bergurau. Remaja yang lebih besar merokok, minum-minuman keras atau obat-obatan terlarang.
Berpergian
Remaja senang berpergian selam libur dan ingin pergi jauh-jauh dari rumah. Bagi banyak remaja hal ini dimungkinkan karena orang tua yang kaya dan adanya rumah-rumah penginapan khusus untuk kawula muda.
Hobi
Karena sebagian besar hobi merupakan kegiatan rekreasi seorang diri, maka remaja yang tidak populer lebih berminat pada hobi dibandingkan dengan bentuk rekreasi lainnya. Banyak remaja melakukan pelbagai hobi yang bermanfaat; remaja perempuan menjahit bajunya sendiri, remaja laki-laki gemar memperbaiki radio, sepeda, atau mobil.
Dansa/ Den/ Joget-Joget
Meskipun banyak anak laki-laki tidak menyenangi dansa, tetapi mereka seperti halnya anak perempuan, berusaha menjadi pedansa yang baik karena dansa merupakan bagian yang penting dari berkencan.
Membaca
Karena remaja telah membatasi waktunya untuk membaca sebagai rekreasi, mereka cenderung lebih menyukai majalah daripada buku-buku. Lama-kelamaan buku-buku komik tidak lagi menarik dan surat kabar semakin menjadi populer.
Menonton


10. SEBAB-SEBAB UMUM PERTENTANGAN KELUARGA SELAMA
MASA REMAJA

Standar Perilaku
Remaja sering menganggap standar perilaku orang tua yang kuno dan yang modern berbeda dan standar perilaku orang tua yang kuno harus menyesuaikan diri dengan yang modern.
Metode Disiplin
Kalau metode disiplin yang digunakan orang tua dianggap ”tidak adil” atau ”kekanak-kanakan” maka remaja akan memberontak, pemberontakan yang terbesar terjadi dalam keluarga dimana salah satu orang tua lebih berkuasa daripada yang lainnya.
Hubungan Dengan Saudara Kandung
Remaja mungkin menghina adik-adiknya dan membenci kakak-kakaknya sehingga menimbulkan pertentangan dengan mereka dan juga dengan orang tua yang dianggap bersikap ”pilih kasih”

KONDISI-KONDISI YANG MEMPENGARUHI KONSEP DIRI REMAJA
Usia Kematangan
Remaja yang matang lebih awal, yang diperlukan seperti orang yang hampir dewasa, mengembangkan konsep diri yang menyenangkan sehingga dapat menyesuaikan diri dengan baik.
Penampilan Diri
Penampilan diri yang berbeda membuat remaja merasa rendah diri meskipun ada menambah daya tarik fisik.


Kepatuhan Seks
Kepatuhan seks dalam penampilan diri, minat, dan perilaku membantu remaja mencapai konsep diri yang baik. Ketidakpatutan seks membuat remaja sadar diri dan hal ini memberi akibat buruk pada perilakunya.

11. TANDA BAHAYA YANG UMUM DARI KETIDAKMAMPUAN
PENYESUAIAN DIRI REMAJA
 Tidak bertanggung jawab, tampak dalam perilaku mengabaikan pelajaran,
misalnya untuk bersenang-senang dan mendapatkan dukungan sosial.
 Sikap yang sangat agresif dan sangat yakin pada diri sendiri.
 Perasaan tidak aman, yang menyebabkan remaja patuh mengikuti standar-
standar kelompok.
 Merasa ingin pulang bila berada jauh dari lingkungan yang dikenal
 Perasaan menyerah.
 Terlalu banyak berkhayal untuk mengimbangi ketidakpuasan yang diperoleh
dari kehidupan sehari-sehari.
 Mundur ke tingkat perilaku yang sebelumnya agar supaya disenangi dan
diperhatikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar