Jumat, 16 Maret 2012

ANALISIS SUMBER BELAJAR DAN MEDIA PEMBELAJARAN


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Dalam proses belajar mengajar, guru bertugas sebagai penyampai materi sekaligus berkewajiban mengembangkan topik pembelajaran agar memberikan hasil belajar yang optimum (Boyce, dkk. 1997). Untuk mencapai tujuan ini maka diperlukan inovasi media pembelajaran yang dapat dipergunakan untuk meningkatkan kemampuan siswa belajar dengan mudah dan efisien berdasarkan pengetahuan dan kemampuan yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran, sehingga materi yang diberikan dapat dengan mudah dipahami oleh siswa.
Media pembelajaran harus dapat berfungsi sebagai alat komunikasi dalam penyampaian materi kuliah. Agar hasil inovasi media pembelajaran optimum sesuai dengan tujuan yang diinginkan maka beberapa hal perlu dipertimbangkan dalam inovasi seperti rasional teoritis, landasan pemikiran pembelajaran dan lingkungan belajar. Media pembelajaran dapat diakui apabila dapat dipergunakan secara luas dalam pembelajaran dan terbukti efektif dalam meningkatkan pemahaman dan hasil belajar (prestasi belajar siswa). Dengan demikian, media pembelajaran sebaiknya fleksibel terhadap hasil dan tujuan pembelajaran sehingga penyampaian materi menjadi terfokus.
Proses belajar mengajar merupakan suatu kegiatan melaksanakan kurikulum suatu lembaga pendidikan agar dapat membantu siswa untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Untuk mencapai tujuan tersebut siswa berinteraksi dengan lingkungan belajar yang dibantu oleh guru melalui proses pengajaran. Dalam suatu proses belajar mengajar, selain guru dan siswa, dua unsur yang sangat penting adalah metode pembelajaran dan media pembelajaran. Pemilihan salah satu jenis metode pembelajaran tertentu akan mempengaruhi jenis media pembelajaran yang sesuai, meskipun masih ada berbagai aspek lain yang harus diperhatikan dalam memilih media, antara lain tujuan pengajaran, jenis tugas, dan respon yang diharapkan dapat dikuasai siswa setelah pengajaran berlangsung, dan konteks pembelajaran termasuk karakteristik siswa.


BAB II
PEMBAHASAN
I.       ANALISIS SUMBER BELAJAR DAN MEDIA PEMBELAJARAN

A.   Sumber Belajar
Secara sempit sumber belajar diartikan sebagai semua sarana pengajaran yang dapat menyajikan pesan yang dapat didengar (secara auditif) maupun yang dapat dilihat (secara visual). Sedangkan secara luas menurut Udin Saripudin dan Winataputra (199;65), sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai tempat dimana bahan pengajaran terdapat atau asal untuk belajar seseorang.
Dengan demikian sumber belajar sebagai komponen sistem pembelajaran adalah sumber-sumber belajar atau media yang disusun terlebih dahulu dalam proses desain atau pemilihan dan pemanfaatan, dan disatukan ke dalam sistem pembelajaran yang lengkap, untuk mewu-judkan proses belajar yang terkontrol dan berarah tujuan.
1.    Manfaat Sumber Belajar
Pemanfaatan sumber belajar dalam proses pembelajaran tentunya di dasari atas kemanfaatan sumber-sumber belajar tersebut bagi terselenggaranya kegiatan belajar anak secara efektif. Badru Zaman dkk. (2008) dalam bukunya Media dan Sumber Belajar Siswa TK, mengemukakan manfaat atau nilai yang didapatkan dengan memanfaatkan sumber belajar itu sangat banyak, antara lain :
a)    Dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih konkret dan langsung.
Anak dalam jenjang usia SD berada pada fase berfikir konkret, artinya anak pada tingkat usia tersebut belum mampu berfikir di luar batas kemampuan panca inderanya (secara abstrak). Pemberian belajar yang nyata atau konkret akan meningkatkan kebermaknaan dalam proses belajar anak.

b)   Pemanfaatan sumber belajar dapat mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera.
Adakalanya guru harus menjelaskan mengenai hal-hal yang tidak mungkin untuk diadakan, dikunjungi atau dilihat secara langsung.
c)    Menambah wawasan dan pengalaman anak.
Upaya memperluas wawasan anak melalui pemanfaatan sumber belajar  juga merupakan nilai tambah yang lain dari sumber belajar. wawasan tersebut dapat diperoleh jika siswa dihadapkan dengan lingkungan sebenarnya dalam proses pembelajarannya.
d)   Memberikan informasi yang akurat dan terbaru.
Sumber belajar juga dapat menberikan informasi yang akurat dan terbaru. Misalnya : Informasi yang di dapat anak melalui buku bacaan majalah yang terbit tiap minggu untuk anak dan nara sumber. Selain memberikan informasi terbaru, juga akan meningkatkan minat baca anak dan terlatih untuk senentiasa haus akan informasi.
e)    Meningkatkan motivasi belajar anak.
Kreativitas guru untuk memilih dan memanfaatkan berbagai sumber belajar akan mendorong anak menyenangi kegiatan belajarnya karena anak diberikan pilihan sumber pengetahuan, sumber informasi dan sumber belajar yang beragam.
f)     Mengembangkan kemampuan berfikir anak secara lebih kritis dan positif.
Dengan diberikannya berbagai alternatif sumber belajar kepada anak, kemampuan berfikir kritis anak akan semakin meningkat. Hal tersebut di tunjukan oleh anak dengan banyak mengemukakan pertanyaan terhadap berbagai fakta, peristiwa, kajadian yang ditemukannya ditempat yang disediakan sebagai sumber belajar.



2.    Jenis-jenis Sumber Belajar
Vernon S. Gerlach &  Donald P. Ely (1971) menegaskan pada awalnya terdapat jenis sumber belajar yaitu manusia, bahan, lingkungan, alat dan perlengkapan,  serta aktivitas.
a)    Manusia
  Manusia dapat dijadikan sebagai sumber belajar, peranannya sebagai sumber belajar dapat dibagi ke dalam dua kelompok. Kelompok pertama adalah manusia atau orang yang sudah dipersiapkan khusus sebagai sumber belajar melalui pendidikan yang khusus pula, seperti guru, konselor, administrator pendidikan, tutor dan sebagainya. Kelompok Kedua yaitu manusia atau orang yang tidak dipersiapkan secara khusus untuk  menjadi seorang nara sumber akan tetapi memiliki  keahlian yang mempunyai kaitan erat dengan program pembelajaran yang akan disampaikan, misalnya dokter, penyuluh kesehatan, petani, polisi dan sebagainya.
b)   Bahan
Bahan yang dimaksud adalah segala sesuatu yang membawa pesan/ informasi untuk pembelajaran. Baik pesan itu dikemas dalam bentuk  buku paket, video, film, bola dunia, grafik, CD interaktif dan sebagainya. Kelompok ini biasany disebut dengan media pembelajaran. Demikian halnya dengan bahan ini, bahwa dalam penggunaannya untuk suatu proses pembelajaran dapat dibedakan menjadi du akelompok yaitu bahan yang didesain khusus untuk pembelajaran, dan ada juga bahan/media yang dimanfaatkan untuk memberikan penjelasan materi pembelajaran yang relevan.
c)    Lingkungan
Lingkungan yang dimaksud adalah lingkungan yang mampu memberikan pengkondisian belajar. Lingkungan ini juga di bagi dua kelompok yaitu lingkungan yang didesain khusus untuk pembelajaran, seperti laboratorium, kelas dan sejenisnya. Sedangkan  lingkungan yang dimanfaatkan untuk mendukung keberhasilan penyampaian materi pembelajaran, di antaranyai lingkungan museum, kebun binatang dan sejenisnya.
d)   Alat dan Perlengkapan
Sumber belajar dalam bentuk alat atau perlengkapan adalah alat dan perlengkapan yang dimanfaatkan untuk produksi atau menampilkan sumber-sumber belajar lainnya. Seperti TV  untuk membuat program belajar jarak jauh, komputer untuk membuat pembelajaran berbasis komputer, tape recorder untuk membuat program pembelajaran audio dalam pelajaran bahasa Inggris, terutama untuk  menyampaikan informasi pembelajaran mengenai listening (mendengarkan)dan sejenisnya.
e)    Aktivitas
Biasanya aktivitas yang dapat diajdikan sumber belajar adalah aktivitas yang mendukung pencapaian tujuan pembelajaran, di mana didalamnya terdapat perpaduan antara metode dan teknik penyajian dengan sumber belajar lainnya yang memudahkan siswa belajar.  Seperti aktivitas dalam bentuk diskusi, mengamati, belajar tutorial, dan sejenisnya.
Sumber Belajar
Sumber Belajar
Pengertian
Contoh
Pesan
Ajaran/informasi yang akan disampaikan oleh komponen lain: dapat berbentuk ide, fakta, makna, dan data.
Materi bidang studi IPS,
Orang
Orang-orang yang bertindak sebagai penyimpan dan atau penyalur pesan
Guru, Peserta didik, Pembicara, Polisi, Tokoh Masyarakat.
Bahan
Barang-barang (lazim disebut media atau perangkat lunak/software) yang biasanya berisi pesan untuk disampaikan dengan mengguna-kan peralatan. Kadang-kadang bahan itu sendiri sudah merupakan bentuk penyajian.
Buku teks, majalah, video, tape recorder, pembelajaran terprogram, film.
Alat
Barang-barang (lazim disebut perangkat keras/hardware) digunakan untuk menyampai-kan pesan yang terdapat dalam bahan.
OHP, proyektor film,tape recorder, video, pesawat TV, pesawat radio.
Teknik
Prosedur atau langkah-langkah tertentu dalam menggunakan bahan, alat, tata tempat dan orang untuk menyampaikan pesan
Simulasi, permainan, studi lapangan, metode bertanya, pem- belajaran individual, pembelajaran kelompok ceramah, diskusi
Latar
Lingkungan dimana pesan diterima oleh peserta didik.
Lingkungan fisik;gedung sekolah, perpustakaan, pusat sarana belajar, studio, museum, taman, peninggal-an sejarah, lingkungan non fisik, penerangan, sirkulasi udara.

B.   Media Pembelajaran
Menurut Heinich, Molenda dan Russel (1993) media merupakan saluran komunikasi. Media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara, yaitu perantara sumber pesan (a source) dengan penerima pesan (a receiver). Dengan demikian yang dimaksud media pembelajaran merupakan alat atau wahana untuk menyampaikan informasi atau pesan dalam proses belajar mengajar.
1.      Manfaat Media Pembelajaran
Berikut ini, nilai-nilai yang dimiliki media pembelajaran dalam mengoptimalkan pencapaian hasil belajar di sekolah :
a.    Mengkonkretkan konsep-konsep yang abstrak.
Konsep-konsep yang dirasakan masih bersifat abstrak dan sulit dijelaskan secara langsung kepada anak, bisa di konkretkan atau disederhanakan melalui pemanfaatan media pembelajaran. Misalnya, untuk menjelaskan tentang sistem peredaran darah manusia, arus listrik, berhembusnya angin, dan sebagainya, bisa menggunakan media gambar atau bagan sederhana.
b.    Menghadirkan objek-objek yang yang terlalu berbahaya atau sukar didapat dalam lingkungan belajar.
Misalnya, guru menjelaskan objek-objek berbahaya tersebut dengan menggunakan gambar atau program televisi tentang binatang-binatang buas, seperti harimau, gajah, beruang, jerapah, atau bahkan hewan-hewan yang sudah punah, seperti dinosaurus.
c.    Menampilkan objek yang terlalu besar.
Melalui media, guru dapat menyampaikan gambaran mengenai sebuah kapal laut, pesawat udara, pasar, candi, dan sebagainya disepan kelas atau menampilkan objek-objek yang terlalu kecil, sperti bakteri, virus, semut, nyamuk.
d.    Memperlihatkan gerakan yang terlalu cepat.
Dengan menggunakan media film ( slow motion) guru bisa memperlihatkan lintasan peluru, melesatnya anak panah atau memperlihatkan proses suatu ledakan. Demikian juga gerakan-gerakan yang terlalu lambat, seperti pertumbuhan kecambah, mekarnya bunga, menjadi mudah diamati dalam waktu singkat.\
Selain keempat nilai media pembelajaran diatas, masih terdapat pula nilai-nilai yang lainnya dari pemanfaatan media pembelajaran, yaitu berikut ini :
1.    Memungkinkan anak berinteraksi secara langsung dengan lingkungannya.
2.    Memungkinkan adanya keseragaman pengamatan atau persepsi belajar pada masing-masing anak.
3.    Membengkitkan motivasi belajar anak.
4.    Menyajikan informasi belajar secara konsisten dan dapat diulang maupun disimpan menurut kebutuhan.
5.    Menyajikan pesan atau informasi belajar secara serempak untuk semua anak.
6.    Mengatasi keterbatasan waktu dan ruang
7.    Mengontrol arah dan kecepatan belajar anak.

2.            Macam-macam Media Pembelajaran
Klasifikasi media dapat dilihat dari jenisnya, daya liputnya dan dari bahan serta cara pembuatannya.
Ø  Dilihat dari jenisnya, Media dibagi ke dalam :
a.    Media Auditif
Adalah media yang hanya mengandalkan kemmpuan suara saja, seperti : radio, cassette recorder, piringan hitam media ini tidak cocok untuk orang yang mempuyai kelainan dalam pendengaran.
b.    Media Visual
Adalah media yang mengandalkan indra penglihatan.Media ini menampilkan gambar diam seperti film, rangkai foto, gambar atau lukisan, cetakan dan juga yang menampilkan gambar atau simbol yang bergerak seperti film bisu, film kartun.
c.    Media Audiovisual
Adalah media yang mempunyai unsur rupa dan gambar. Media ini dibagi ke dalam :
1.    Audiovisual diam
2.    Audiovisual gerak
Ø  Dilihat dari daya liputnya, Media dibagi ke dalam :
a.    Media dan daya liput luas dan serentak. Contoh : radio dan televise.
b.    Media dengan daya liput terbatas oleh ruang dan tempat. Contoh : film, soun slide, film rangkai.
c.    Media untuk pengajaran individual. Media ini digunakan hanya untuk seorang diri. Contoh : modul berprogram dan pengajaran melalui komputer.
Ø  Dilihat dari bahan pembuatannya, Media dibagi :
a.    Media sederhana
b.    Media kompleks

1.    Analisis
Proses belajar-mengajar atau proses pembelajaran merupakan kegiatan pelaksanaan kurikulum yang telah dirancang sedemikian rupa sehingga dapat mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Tujuan pendidikan pada dasarnya mengantarkan para siswa menuju perubahan-perubahan tingkah laku baik intelektual, moral maupun sosial agar dapat hidup mandiri sebagai individu dan makhluk sosial. Dalam mencapai tujuan tersebut perlu ada keterpaduan yang sistematis antara komponen-komponen pembelajaran, salah satunya adalah sumber dan media pembelajaran, dimana hal tersebut menjadi sangat penting terkait darimana dan bagaimana anak didik memperoleh pengetahuannya.

Sumber belajar dan Media sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar adalah sebagai suatu kenyataan yang tidak dapat dipungkiri, karena memang gurulah yang menghendakinya untuk membantu tugas guru dalam menyampaikan pesan-pesan dari bahan pelajaran yang di berikan oleh guru kepada anak didik.

Namun pada kenyataannya hingga saat ini banyak kita temui guru-guru yang menganggap remeh media dan hanya mengandalkan diri sendiri dan lembar kerja siswa (lks) untuk memberikan materi pelajaran, dengan alasan kepraktisan, padahal perlu kita ketahui seperti yang dijabarkan diatas bahwa peran media itu sangat penting dalam membantu tercapainya tujuan pembelajaran.

Meskipun guru adalah sebagai salah satu sumber belajar, namun peranannya seorang diri saja tidak cukup jika tidak dilengkapi dengan komponen-komponen lain yang dapat memberi penjelasan lebih dari pada sekedar kata-kata yang di utarakan guru (verbalisme), bahkan anak sangat membutuhkan hal-hal atau benda-benda konkret yang dapat membantunya memahami pelajaran karena dapat memberikan pengalaman belajar secara langsung yang tidak bisa didapatkan dari guru. Untuk itu guru perlu mengetahui cara memilih dan merancang media yang sesuai sebagai sumber belajar yang tepat untuk siswanya, agar dapat benar-benar membantunya mencapai tujuan pembelajaran.

Dalam pemilihannya sebagai alat bantu belajar, sumber dan media pembelajaran memiliki prinsip dan kriteria tertentu yang harus diperhatikan agar media tersebut dapat sesuai dan dapat menunjang pembelajaran.

a.    Pemilihan sumber belajar
Dalam memilih sumber belajar dapat ditentukan berdasarkan :
1.    Program Pengajaran
2.    Kondisi Lingkungan
3.    Karakteristik siswa
4.    Karakteristik  sumber  belajar
Keempat hal tersebut harus menjadi patokan dalam memilih sumber belajar yang akan dimanfaatkan dalam proses pembelajaran.

b.    Pemilihan Media Pembelajaran
Dalam pemilihan media pembelajaran yang sesuai serta dapat mendukung pembelajaran Drs. Sudirman N. (1991) mengemukakan beberapa prinsip-prinsip berikut :
1.    Tujuan Pemilihan
Memilih media harus dengan maksud dan tujuan yang jelas.
2.    Karakteristik Media Pengajaran.
Setiap media mempunyai karakteristik tertentu jadi pemahaman. Karakteristik media sangat diperlukan dalam penetapan penggunaan media.
3.     Alternatif Pilihan.
Guru harus mampu menetapkan atau memutuskan media yang tepat dan sesuai dengan materi pelajaran.
Selain itu kriteria berikut juga perlu diperhatikan dalam merancang media :
1.    Sesuai dengan tujuan yang dicapai
2.    Tepat mendukung isi pelajaran
3.    Praktis, luwes, dan bertahan
4.    Guru trampil menggunakan
5.    Pengelompokkan sasaran
6.    Mutu teknis
Selain prinsip dan kriteria diatas, beberapa faktor lain yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan media pembelajaran menurut Ely (1982) adalah:
1.    Karakteristik anak didik (siswa)
Karakteristik siswa di masing-masing kelas berbeda-beda, ada kelas yang siswanya pendiam, dan ada yang aktif. Oleh karena itu hal ini menjadi salah satu faktor pertimbangan, agar media yang dirancang dapat mendukung dan tepat guna.
2.    Strategi belajar-mengajar
Memilih media juga harus disesuaikan dengan strategi pembelajaran yang telah dirancang, karena strategi pembelajaran menentukan media apa yang tepat digunakan.
3.    Organisasi kelompok belajar
Yaitu memilih media harus memperhatikan untuk kelompok belajar mana media itu akan ditunjukkan, pelajar atau mahasiswa.
4.    Prosedur penilaian
Yaitu pemilihan media harus disesuaikan dengan kompetensi yang hendak dinilai

Setelah mengetahui prinsip dan kriteria dalam perancangan, pembuatan dan pengembangan sumber dan media pembelajaran tersebut, kemudian guru diharapkan dapat menerapkan langkah-langkah berikut dalam memanfaatkan media.
c.    Langkah – langkah dalam Pemanfaatan Media
1.    Merumuskan tujuan pembelajaran
2.    Persiapan guru. Pada fase ini guru memilih dan memanfaatkan media mana yang akan dimanfaatkan guna mencapai tujuan
3.    Persiapan kelas. Siswa atau kelas harus mempunyai persiapan dalam menerima pelajaran dengan menggunakan media tertentu.
4.    Langkah penyajian dan pemanfaatan media. Pada fase ini penyajian bahan pelajaran dengan memanfaatkan media pembelajaran
5.    Langkah kegiatan belajar siswa. Pada fase ini siswa belajar dengan memanfatkan media pengajaran.
6.    Langkah evaluasi pengajaran. Pada langkah ini kegiatan belajar dievaluasi sampai sejauh mana tujuan pembelajaran tercapai, yang sekaligus dapat dinilai sejauh manapengaruh media sebagai alat bantu dapat menunjang keberhasilan proses belajar siswa.

II.            PROSES PEMBELAJARAN SEKOLAH DASAR
A.   Pengertian
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.
Yamamoto mengungkapkan bahwa proses pembelajaran yang optimal terjadi apabila siswa yang belajar maupun guru yang membelajarkan memiliki kesadaran dan kesenjangan terlibat dalam proses pembelajaran. Kesadaran dan kesenjangan melibatkan diri dalam proses pembelajaran pada diri siswa dan guru akan dapat memunculkan berbagai interaksi pembelajaran.
Dengan demikian dapat diketahui bahwa kegiatan pembelajaran merupakan kegiatan yang melibatkan beberapa komponen :
1. Siswa
Seorang yang bertindak sebagai pencari, penerima, dan penyimpan isi pelajaran yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan.
2. Guru
Seseorang yang bertindak sebagai pengelola, katalisator, dan peran lainnya yang memungkinkan berlangsungnya kegiatan belajar mengajar yang efektif
3. Tujuan
Pernyataan tentang perubahan perilaku (kognitif, psikomotorik, afektif) yang diinginkan terjadi pada siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran.
4. Isi Pelajaran
Segala informasi berupa fakta, prinsip, dan konsep yang diperlukan untuk mencapai tujuan.
5. Metode
Cara yang teratur untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendapat informasi yang dibutuhkan mereka untuk mencapai tujuan.
6. Media
Bahan pengajaran dengan atau tanpa peralatan yang digunakan untuk menyajikan informasi kepada siswa.
7. Evaluasi
Cara tertentu yang digunakan untuk menilai suatu proses dan hasilnya.
B.   Ciri-ciri pembelajaran
Adapun ciri-ciri pembelajaran yang menganut unsur-unsur dinamis dalam proses belajar siswa sebagai berikut :
·         Motivasi belajar
Motivasi dapat dikatakan sebagai serangkaina usaha untuk menyediakan kondisi kondisi tertentu, sehingga seseorang itu mau dan ingin melakukan sesuatau, dan bila ia tidak suka, maka ia akan berusaha mengelakkan perasaan tidak suka itu. Jadi, motivasi dapat dirangsang dari luar, tetapi motivasi itu tumbuh di dalam diri seseorang. Adalam kegiatan belajar, maka motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri seseorang/siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjalin kelangsungan dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang dihendaki dapat dicapai oleh siswa (Sardiman, A.M. 1992)
·         Bahan belajar
Yakni segala informasi yang berupa fakta, prinsip dan konsep yang diperlukan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Selain bahan yang berupa informasi, maka perlu diusahakan isi pengajaran dapat merangsang daya cipta agar menumbuhkan dorongan pada diri siswa untuk memecahkannya sehingga kelas menjadi hidup.
·         Alat Bantu belajar
Semua alat yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran, dengan maksud untuk menyampaikan pesan (informasi)) dari sumber (guru maupun sumber lain) kepada penerima (siswa). Inforamsi yang disampaikan melalui media harus dapat diterima oleh siswa, dengan menggunakan salah satu ataupun gabungan beberaapa alat indera mereka. Sehingga, apabila pengajaran disampaikan dengan bantuan gambar-gambar, foto, grafik, dan sebagainya, dan siswa diberi kesempatan untuk melihat, memegang, meraba, atau mengerjakan sendiri maka memudahkan siswa untuk mengerti pengajaran tersebut.
·         Suasana belajar
Suasana yang dapat menimbulkan aktivitas atau gairah pada siswa adalah apabila terjadi :
a. Adanya komunikasi dua arah (antara guru-siswa maupun sebaliknya) yang intim dan hangat, sehingga hubungan guru-siswa yang secara hakiki setara dan dapat berbuat bersama.
b.Adanya kegairahan dan kegembiraan belajar. Hal ini dapat terjadi apabila isi pelajaran yang disediakan berkesusaian dengan karakteristik siswa.
Kegairahan dan kegembiraan belajar jug adapat ditimbulkan dari media, selain isis pelajaran yang disesuaiakan dengan karakteristik siswa, juga didukung oleh factor intern siswa yang belajar yaitu sehat jasmani, ada minat, perhatian, motivasi, dan lain sebagainya.
·         Kondisi siswa yang belajar
Mengenai kondisi siswa, adapat dikemukakan di sini sebagai berikut :
a. Siswa memilki sifat yang unik, artinya anatara anak yang satu dengan yang lainnya berbeda.
b. Kesamaan siwa, yaitu memiliki langkah-langkah perkenbangan, dan memiliki potensi yang perlu diaktualisasikan melalui pembelajaran.
Kondisi siswa sendiri sangat dipengaruhi oleh factor intern dan juga factor luar, yaitu segala sesuatu yang ada di luar diri siswa, termasuk situasi pembelajaran yang diciptakan guru. Oleh Karena itu kegiatan pembelajaran lebih menekankan pada peranan dan partisipasi siswa, bukan peran guru yang dominant, tetapi lebih berperan sebagai fasilitaor, motivator, dan pembimbing.
Dalam dunia pendidikan sekolah dasar, cara mengajar dengan metode2 tertentu memang sangat beragam. Kini ada lagi dalam penyusunan RPP yang berjuluk EEK (Eksplorasi, Elaborasi dan Konfirmasi)
1.EKSPLORASI
Dalam kegiatan eksplorasi, guru melibatkan siswa mencari dan menghimpun informasi, menggunakan media untuk memperkaya pengalaman mengelola informasi, memfasilitasi siswa berinteraksi sehingga siswa aktif, medorong siswa mengamati berbagai gejala, menangkap tanda-tanda yang membedakan dengan gejalan pada peristiwa lain, mengamati objek di lapangan dan labolatorium.
2.ELABORASI
Dalam kegiatan elaborasi, guru mendorong siswa membaca dan menuliskan hasil eksplorasi, mendiskusikan, mendengar pendapat, untuk lebih mendalami sesuatu, menganalisis kekuatan atau kelemahan argumen, mendalami pengetahuan tentang sesuatu, membangun kesepakatan melalui kegaitan kooperatif dan kolaborasi,  membiasakan peserta didik membaca dan menulis, menguji prediksi atau hipotesis, menyimpulkan bersama, dan menyusun laporan atau tulisan, menyajikan hasil belajar.
3.KONFIRMASI
Dalam ini guru memberikan umpan balik terhadap yang siswa hasilkan melalui pengalaman belajar, memberikan apresiasi terhadap kekuatan dan kelemahan hasil belajar dengan menggunakan teori yang guru kuasi, menambah informasi yang seharusnya siswa kuasai, mendorong siswa untuk menggunakan pengetahuan lebih lanjut dari sumber yang terpecaya untuk lebih menguatkan penguasaan kompetensi belajar agar lebih bermakna. Dan, setelah memeperoleh keyakinan maka siswa dalam mengerjakan tugas-tugas untuk mengasilkan produk belajar yang kongkrit dan kontekstual.Guru membantu siswa menyelesikan masalah dan menerapkan ilmu dalam aktivitas yang nyata dalam kehidupan sehari-hari.
Penyelenggaraan pembelajaran merupakan salah satu tugas utama guru, di mana pembelajaran dapat diartikan sebagai kegiatan yang ditujukan untuk membelajarkan siswanya, salah satu cara dapat ditempuh oleh guru ialah dengan penerapan pendekatan CBSA dan Pendekatan Keterampilan Proses (PKP) dalam proses pembelajaran. Baik CBSA maupun PKP merupakan pendekatan yang tersurat dan tersirat dalam kurikulum yang berlaku.
C.   Penerapan Pendekatan CBSA dan Pendekatan Keterampilan Proses untuk Sekolah Dasar
Pendekatan CBSA dapat diartikan sebagai anutan pembelajaran yang mengarah kepada pengoptimalisasian pelibatan intelektual-emosional siswa dalam proses pembelajaran, dengan pelibatan fisik siswaa apabila diperlukan. Pelibatan intelektual-emosional/fisik siswa serta optimalisasi dalam pembelajaran, diarahkan untuk membelajarkan siswa bagaimana belajar memperoleh dan memproses perolehan belajarnya tentang pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai.
Peningkatan CBSA dari suatu proses pembelajaran berarti pula mengarahkan proses pembelajaran yang berorientasi pada siswa atau dengan kata lain menciptakan pembelajaran berdasarkan siswa (Student Based Instruction)
Konsekuensi yang harus diterima dari adanya pembelajaran berdasarkan siswa, ialah :
1.    Guru merupakan seorang pengelola (manager) dan perancang (designer) dari pengalaman belajar.
2.    Guru dan siswa menerima peran kerja sama (partnership)
3.    Bahan-bahan pembelajaran pembelajaran dipilih berdasarkan kelayakannya.
4.    Penting untuk melakukan identifikasi dan penuntasan syarat-syarat belajar (learning requirements)
5.    Siswa dilibatkan dalam pembelajaran.
6.    Tujuan ditulis secara jelas
7.    Semua tujuan diukur/dites.
Pembelajaran ber-CBSA dapat dilakukan oleh guru. Pembelajaran ber-CBSA tersebut dapat dilakukan guru dengan Pendekatan Keterampilan Proses (PKP) yaitu anutan pengembangan keterampilan-keterampilan intelektual, sosial, dan fisik yang bersumber dari kemampuan-kemampuan dasar yang telah ada dalam diri siswa.
Pendekatan keterampilan proses memberikan kepada siswa pengertian yang tepat tentang hakikat ilmu pengetahuan. Siswa dapat mengalami ransangan ilmu pengetahuan dan dapat lebih baik mengerti fakta dan konsep ilmu pengetahuan.
Ada berbagai keterampilan dalam keterampilan proses, keterampilan-keterampilan tersebut terdiri dari keterampilan-keterampilan dasar (basic skills) dan keterampilan-keterampilan terintegrasi(integrated skills).
Keterampilan-keterampilan dasar terdiri dari enam keterampilan yaitu :
·         mengobservasi,
·         mengklarifikasi,
·         memprediksi
·         mengukur,
·         menyimpulkan,
·         mengkomunikasikan.
Keterampilan-keterampilan terintegrasi terdiri dari yaitu :
·         mengidentifikasi variabel
·         membuat tabulasi data
·         menyajikan data dalam bentuk grafik
·         menggambarkan hubungan antar-variabel,
·         mengumpulkan dan mengelolah data,
·         menganalisa penelitian
·         menyusun hipotesis
·         mendefinisikan variabel secara operasional.
·         Merancang penelitian
·         Melaksanakan eksperimen.
ANALISIS
Proses pembelajaran dialami sepanjang hayat seorang manusia serta dapat berlaku di manapun dan kapanpun. Pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan pengajaran, walaupun mempunyai konotasi yang berbeda. Dalam konteks pendidikan, guru mengajar supaya peserta didik dapat belajar dan menguasai isi pelajaran hingga mencapai sesuatu objektif yang ditentukan (aspek kognitif), juga dapat mempengaruhi perubahan sikap (aspek afektif), serta keterampilan (aspek psikomotor) seseorang peserta didik. Pengajaran memberi kesan hanya sebagai pekerjaan satu pihak, yaitu pekerjaan guru saja. Sedangkan pembelajaran juga menyiratkan adanya interaksi antara guru dengan peserta didik.
            Setiap proses pembelajaran pasti menampakkan keaktifan orang yang belajar atau siswa. Pernyataan ini tidak dapat kita bantah atau tidak tolak kebenarannya. Kepastian adanya keaktifan siswa dalam setiap proses pembelajaran, memberikan kepastian kepada kita bahwa pendekatan CBSA bukanlah suatu hal yang sulit. Hal ini berarti, setiap peristiwa pembelajaran yang diselenggarakan oleh guru dapat dipastikan adanya penerapan pendekatan CBSA dan tidak mungkin tidak terjadi penerapan pendekatan CBSA dalam peristiwa pembelajaran.
            Dengan penerapan CBSA, siswa diharapkan akan lebih mampu mengenal dan mengembangkan kapasitas belajar dan potensi yang dimilikinya secara penuh, menyadari dan dapat menggunakan potensi yang dimiliki secara penuh, menyadari dan dapat menggunakan potensi sumber belajar yang terdapat disekitarnya.selain itu siswa diharapkan lebih terlatih untuk berprakarsa, berpikir secara teratur, kritis, tanggap, dan dapat menyelesaikan masalah sehari-hari, serta lebih terampil dalam menggali, menjelajah, mencari dan mengembangkan informasi yang bermakna baginya dan dalam penerapan ini guru diharapkan bekerja secara profesional, mengajar secara sistematis, dan berdasar prinsip metodik yang berdaya guna dan berhasil guna(efisien dan efektif).
Dan dalam penerapan PKP dalam pembelajaran bukan merupakan hal yang mengada-ada, akan tetapi hal yang wajar dan harus dilaksanakan oleh setiap guru dalam pembelajarannya. Untuk dapat menerapkan PKP dalam pembelajaran, kita perlu mempertimbangkan dan memperhatikan karakteristik siswa dan karakteristik mata pelajaran/bidang studi. Selain itu, kita perlu menyadari bahwa dalam suatu kegiatan pembelajaran dapat terjadi pengembangan lebih dari satu macam keterampilan proses.
III.           ANALISIS LAPORAN EVALUASI PEMBELAJARAN

Pada akhir waktu proses pembelajaran, antara lain akhir caturwulan, akhir semester, akhir tahun ajaran, akhir jenjang persekolahan diperlukan suatu laporan kemajuan peserta didik, yang selanjutnya merupakan laporan kemajuan sekolah.Laporan ini akan memberikan bukti sejauh mana tujuan pendidikan yang diharapkanoleh anggota masyarakat khususnya orang tua peserta didik dapat tercapai.

A.   Isi Laporan
Isi laporan harus jelas dan komunikatif dengan menitik beratkan pada kekuatan dan kelemahan siswa dalam belajar. Laporan dapat berupa angka, deskripsi atau berupa potret (profile) siswa secara utuh tentang pencapaian kompetensi yang telah ditentukan dalam kurikulum.


B.   Model Laporan
Laporan kemajuan siswa dapat dikelompokkan dalam dua jenis, yaitu
1.    Laporan prestasi siswa tiap mata pelajaran
Laporan prestasi mata pelajaran memuat informasi tentang pencapaian kemampuan dasar yang telah ditetapkan dalam kurikulum (baik nasional maupun daerah) melalui pembelajaran materi standar yang telah ditetapkan.
2.    Laporan kemajuan belajar secara menyeluruh.
Laporan kemajuan belajar secara menyeluruh adalah laporan yang menggambarkan kemajuan siswa sebagai internalisasi dan kristalisasi setelah siswa belajar melalui berbagai kegiatan baik intra maupun ekstrakurikuler pada kurun waktu satu semester.

C.   Manfaat Laporan evaluasi Pembelajaran

Menurut Arikunto (2002) menyatakan bahwa laporan tentang hasil evaluasi pembelajaran bermanfaat bagi siswa sendiri, guru yang mengajar, guru lain, petugas lain di sekolah, orang tuasiswa, dan pengguna lulusan.
1.    Bagi siswa hasil pelaporan sebagai support baginya atas jerih payahnya yang selama ini dilakukan.
2.    Bagi guru yang mengajar, merupakan umpan balik bagi guru atas jerih payahnya selama ini dalam proses belajar mengajar.
3.    Bagi guru lain, terkadang guru dipindahkan ke sekolah lain dan digantikan oleh guru pengganti, atau siswa karena suatu hal berpindah ke sekolah lain atas permintaan pribadi atau orang tua berpindah ke tempat/kota lain hal ini akan sangat bermanfaat bagi guru pengganti untuk mengetahui di posisi mana siswa tersebut berada.
4.    Bagi Petugas lain di sekolah, misalnya; kepala sekolah/wali kelas/guru bimbingan dankonseling (BP), laporan hasil evaluasi akan sangat bermanfaat. Bagi kepala sekolah dapatdigunakan sebagai pengambilan keputusan, sebagai bahan untuk mensupervisi guru, dan laporan ke atasan. Sedangkan bagi wali kelas dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan apakah siswa perlu dibantu/tidak, memotivasi belajar, memotivasi untuk meningkatkan bakat, minat, serta prestasi siswa.
5.    Bagi Orang tua adalah untuk dapat mengetahui keadaan yang sesungguhnya, keadaan putra-putrinya atas kerja kerasnya selama ini di sekolah, sejauh mana partisipasi anaknya di sekolah dan  mengetahui apa yang harus dilakukan orang tua untuk mengembangkan potensi anaknya lebih lanjut


Laporan hasil belajar dapat dimanfaatkan oleh siswa, orang tua, dan para pendidik untuk mendiagnosis hasil belajar siswa, memprediksi masa depan siswa, umpan balik PBM, dan kurikulum sekolah, kepentingan seleksi dan sertifikasi, dan untuk menetapkan kebijakan dalam pengelolaan KBM.

 
 




D.   Penyusunan Laporan Hasil Pembelajaran

Dalam penyusunan Laporan hasil proses belajar dan pembelajaran hal yang harus diperhatikan adalah :
a.    Laporan hasil evaluasi memiliki landasan prosedur penilaian
b.    Laporan menggambarkan hasil monitoring selama proses pembelajaran berlangsung yang dapat dijadikan bahan informasi pihak ketiga
c.    Laporan sebagai ukuran tingkat keberhasilan peserta didik
d.    Laporan dapat menggambarkan klasifikasi siswa ke dalam kelompok prestasi (baik, sedang, dan lemah)
e.    Laporan dapat dijadikan acuan untuk seleksi kecakapan peserta didik dalam kompentesi bidang keahlian




CONTOH LAPORAN HASIL BELAJAR
 Kelas/Smt        : I/1
No
Mata Pelajaran
Nilai
Prestasi
Rata-rata Kelas
1
Al Islam (Pendidikan Agama Islam0
93
84.3
2
IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial)
93
88.2
3
Bahasa Indonesia
96
91.3
4
Matematika
99
88.0
5
IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)
96
91.9
6
PKn (Pendidikan Kewarganegaraan)
89
84.9
7
SBK (Seni Budaya & Ketrampilan)
90
87.5
8
Pendidikan Jasmani
82
79.3
9
Teknologi Informasi dan Komunikasi
90
85.8
10
Bahasa Jawa
92
84.5
11
Bahasa Inggris
89
77.6
12
Bahasa Arab
92
78.1
13
Shiroh/Qur-aan Hadits
97
87.7

Jumlah
1198


Rata-tara
92,15




















BAB III
PENUTUP
1.    Kesimpulan
Media pembelajaran harus dapat berfungsi sebagai alat komunikasi dalam penyampaian materi kuliah. Proses belajar mengajar merupakan suatu kegiatan melaksanakan kurikulum suatu lembaga pendidikan agar dapat membantu siswa untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Untuk mencapai tujuan tersebut siswa berinteraksi dengan lingkungan belajar yang dibantu oleh guru melalui proses pengajaran.
2.    SARAN
Diharapkan agar setiap guru dalam proses belajar mengajarnya secara dinamis dengan memberikan kesempatan lebih banyak kepada siswa agar berfikir dan berprilaku aktif, efektif, kreatif dalam suasana yang menyenangkan sehingga tujuan pembelajaran dapai tercapai sesuai yang diharapkan. Pada akhirnya untuk menciptakan hal tersebut sangatlah bergantung pada kemauan dan kemampuan insan pendidik khususnya para guru memanfaatkan dan mengelola berbagai jenis fasilitas sesuai dengan kondisi sekolah masing-masing.


BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
Sadiman, Arief S.dkk.2007.Media Pendidikan.Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada.
Zaman,Badru dkk. 2008.Media dan Sumber Belajar Siswa TK.Jakarta: Universitas Terbuka.

2 komentar:

  1. Pengangkatan Guru Honorer Melalui Jalur Khusus di BKN Pusat

    Bismillahirahmanirahim Assalamu Alaikum Wr. Wb.

    Bayangkan dan rasakan mulai sekarang dan seterusnya kita memiliki kepercayaan diri yang kuat untuk bangkit dan menyongsong kesuksesan. Seseorang yang ingin melihat sebuah keberhasilan dan pencapaian di dalam hidupnya adalah seorang yang memiliki mimpi. Impian adalah suatu penyemangat untuk meraih hal-hal yang besar dan berarti dalam hidup kita. Jangan kecilkan atau rendahkan siapapun yang memiliki impian begitu tinggi dan besar atau jangan juga pandang remeh impian mereka Karena impian adalah pintu menuju perubahan yang besar dalam hidup seseorang.Saya ingin berbagi pengalaman kepada teman-teman dan rekan-rekan honorer yang sangat kesulitan lulus dan gagal jadi PNS, saya sarankan agar anda bisa menghubungi Direktur Pengadaan dan Kepangkatan PNS di BKN ( Badan Kepegawaian Negara ) pusat yaitu bapak Drs. Aidu Tauhid, SE., SMi dinomor Telepon 0852-5552-2745. Beliaulah yang membantu kelulusan saya jadi PNS pada bulan juli 2016 kemarin, dan pastinya andapun akan dibantu yang diutamakan adalah yang sudah mengabdi minimal 7 tahun masa baktinya, semoga bermanfaat amien...

    BalasHapus