- LATAR BELAKANG MASALAH
Upaya
peningkatan kualitas pendidikan tidak dapat berhasil dengan maksimal tanpa didukung
oleh adanya peningkatan kualitas pembelajaran. Peluang yang dibawa KTSP
memberikan keleluasaan kepada guru sebagai pengembang kurikulum dalam tatanan
kelas juga belum dapat dimanfaatkan secara optimal, karena keterbatasan
kemampuan guru. Keterbatasan kemampuan guru itu berdampak pada munculnya sikap
intuitif dan spekulatif dalam menggunakan strategi pembelajaran. Kondisi ini
berakibat pada rendahnya mutu hasil belajar. Salah satu cara yang dapat
dilakukan dengan kondisi yang kurang menguntungkan itu tidak berkelanjutan dan
berkembang lebih jauh adalah dengan memberikan persepsi mengenai metode
pembelajaran yang dipandang kondusif dapat meningkatkan efektivitas
pembelajaran.
Salah satu
model pembelajaran yang dipandang kondusif dapat meningkatkan efektifitas
pembelajaran adalah metode pembelajaran Role Playing. Melalui kegiatan role
playing, guru mencoba mengekspresikan hubungan-hubungan antar manusia dengan
cara memperagakannya, bekerja sama dan mendiskusikannya, sehingga secara
bersama-sama guru dapat mengeksplorasi perasaan, sikap , nilai dan berbagai
strategi pemecahan masalah. Disamping itu, penggunaan media pembelajaran juga
sangat penting untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Pemilihan media yang
tepat akan sangat berpengaruh dalam proses pembelajaran. Salah satu media yang
efektif digunakan dalam pembelajaran adalah media gambar. Media gambar
merupakan media pembelajaran yang ekonomis dan mudah diperoleh guru serta
gampang dipahami oleh siswa.
Oleh karena
itu, peneliti tertarik meneliti masalah ini dan menuangkannya dalam sebuah
karya tulis dengan judul “Penerapan Metode Role Playing dengan Memanfaatkan
Media Gambar untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Percakapan Siswa
Kelas VI SDN 2 Parepare.”
- RUMUSAN MASALAH
Sesuai
dengan latar belakang permasalahan di atas, maka rumusan masalah yang
dikemukakan adalah apakah penerapan metode role playing dengan memanfaatkan
media gambar dapat meningkatkan keterampilan menulis percakapan Siswa Kelas VI
SDN 2 Parepare?
- TUJUAN PENGEMBANGAN
Sejalan
dengan rumusan masalah yang diajukan, maka tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui apakah metode role playing dengan memanfaatkan media gambar dalam
meningkatkan keterampilan menulis percakapan siswa kelas VI SDN 2 Parepare.
- SPESIFIKASI PRODUK YANG DIHARAPKAN
Produk yang
dihasilkan diharapkan dapat memberikan sebuah model pembelajaran baru yang
efektif dan efisien serta ekonomis yang dapat meningkatkan kualitas
pembelajaran, khususnya dalam pembelajaran menulis percakapan pada mata
pelajaran Bahasa Indonesia Kelas VI SD.
- PENTINGNYA PENGEMBANGAN
Sistem
pembelajaran tradisional yang umumnya dipakai sekarang ini, khususnya di SDN 2
Parepare, dianggap kurang efektif dan kurang berkualitas dalam meningkatkan
keterampilan menulis percakapan siswa. Maka, perlu ada sebuah metode
pembelajaran baru yang dapat diterapkan guna meningkatkan kualitas pembelajaran
menulis percakapan.
Peneliti
beranggapan bahwa metode belajar role playing dengan memanfaatkan media gambar
dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. Olehnya itu, penelitian ini penting
untuk dikembangkan.
- ASUMSI DAN KETERBATASAN PENGEMBANGAN
Asumsi
pemilihan metode role playing karena mampu meningkatkan efektivitas dan
efisiensi pembelajaran. Sedangkan pemilihan media gambar karena dianggap lebih
ekonomis dan mudah dipahami siswa.
Keterbatasan
pengembangan model pembelajaran ini terletak pada kemampuan guru dalam
menerapkan metode role play ini dalam pembelajaran. Selain itu, juga dibutuhkan
waktu yang banyak untuk menyiapkan gambar-gambar yang digunakan serta butuh waktu
yang banyak dalam proses pembelajaran.
- LANDASAN TEORI
- Metode Role Playing
Role playing
adalah sejenis permainan gerak yang didalamnya ada tujuan, aturan dan sekaligus
melibatkan unsur senang (Jill Hadfield, 1986). Dalam role playing murid
dikondisikan pada situasi tertentu di luar kelas, meskipun saat itu
pembelajaran terjadi di dalam kelas. Selain itu, Role Playing sering kali
dimaksudkan sebagai suatu bentuk aktivitas dimana pembelajar membayangkan
dirinya seolah-olah berada di luar kelas dan memainkan peran orang lain (Basri
Syamsu, 2000).
Dalam role
playing siswa diperlakukan sebagai subyek pembelajaran, secara aktif melakukan
praktik-praktik berbahasa (bertanya dan menjawab) bersama teman-temannya pada
situasi tertentu sehingga dapat diterapkan pada pembelajaran menulis
percakapan. Belajar efektif dimulai dari lingkungan yang berpusat pada diri
siswa (Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan
Menengah, 2002). Jadi, dalam pembelajaran siswa harus aktif, karena tanpa adanya
aktivitas, maka proses pembelajaran tidak mungkin terjadi.
Sementara
itu, sesuai dengan pengalaman penelitian sejenis yang telah dilakukan, manfaat
yang dapat diambil dari role playing adalah: Pertama, role playing dapat
memberikan semacam hidden practise, dimana siswa tanpa sadar menggunakan
ungkapan-ungkapan terhadap materi yang telah dan sedang mereka pelajari. Kedua,
role playing melibatkan jumlah siswa yang cukup banyak, cocok untuk kelas
besar. Ketiga, role playing dapat memberikan kepada siswa kesenangan karena
role playing pada dasarnya adalah permainan. Dengan bermain siswa akan merasa
senang karena bermain adalah dunia siswa. Masuklah ke dunia siswa, sambil kita
antarkan dunia kita (Bobby DePorter, 2000: 12).
- Media Gambar
Pada
hakikatnya menggambar itu terbagi menjadi dua bentuk, yaitu:
1)
Gambar dengan tangan (melukis), yaitu seseorang dengan keahlian tangan dan
inspirasinya menggambar atau melukis dengan memakai alat-alat lukis, baik yang
dilukisnya itu dalam bentuk makhluk hidup yang bernyawa ataupun selainnya.
2)
Gambar dengan alat (fotografi/kamera), yaitu seseorang dengan memakai
kecanggihan teknologi (kamera) memindahkan media yang dinginkan menjadi sebuah
gambar, baik media tersebut dalam bentuk makhluk hidup bernyawa atau selainnya.
- Keterampilan Menulis Percakapan
Keterampilan
adalah tingkat kemampuan seseorang dalam suatu bidang tertentu. Menulis adalah
menuangkan pikiran dalam media teks melalui penggunaan seperangkat tanda atau
symbol. Sedangkan percakapan adalah komunikasi antara dua atau lebih orang. Jadi,
keterampilan menulis percakapan adalah kemampuan seseorang dalam menuangkan
komunikasi antara dua atau lebih orang ke dalam media teks melalui penggunaan
seperangkat tanda atau simbol.
- METODE PENGEMBANGAN
- Model Pengembangan
Model
pengembangan yang digunakan peneliti adalah model konseptual, yaitu model yang
bersifat analitis yang memerikan komponen-komponen produk yang akan
dikembangkan serta keterkaitan antarkomponen.
- Prosedur Pengembangan
- Uji Coba Produk
1)
Desain uji coba
2)
Subjek uji coba
3)
Jenis data
4)
Instrument pengumpulan data
5)
Teknik analisis data
- DAFTAR RUJUKAN
Bobby
DePorter dan Mike Hemacki, dkk. 2000. Quantum Learning. Bandung: Kaifa.
Depdiknas.
1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Hadfield, J.
1986. Harap’s Communication Games. Australia: Thomas Nelson and Son Ltd.
www.http://gooogle/wordpress.com. Diakses tanggal 19 Agustus 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar